TRIBUNTRAVEL.COM - Hari Raya Galungan di Bali dirayakan mulai Kamis (25/7/2019) mendatang.
Namun umat Hindu di Bali memulai persiapan Galungan sejak Senin (22/7/2019).
Galungan akan berlangsung selama beberapa hari, dan pada hari terakhir merupakan perayaan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Sabtu (3/8/2019).
Tak seperti perayaan Nyepi, saat Galungan dan Kuningan, wisatawan yang berlibur di Bali bebas berkeliaran di pulau tersebut.
Namun tentu saja, wisatawan diharuskan menjaga sopan santun selama perayaan Galungan dan Kuningan berlangsung.
Sebelum menyaksikan secara langsung perayaan Galungan dan Kuningan di Bali, berikut 13 fakta Hari Raya Galungan dan Kuningan:
1. Hari Raya Galungan dirayakan setiap 210 hari sekali

Perhitungan ini didasarkan pada perhitungan kalender Pakuwon.
Mengutip dari Bali Spirit, Galungan dimulai dengan Rabu Dunggulan, yaitu minggu ke-11 dari 210 hari kalender Pakuwon.
Dengan begitu, setiap tahunnya Galungan dirayakan dua kali, yang berjarak rata-rata tujuh bulan.
2. Dirayakan sejak 882 Masehi

Tidak ada yang tahu secara pasti kapan Galungan dan Kuningan dirayakan pertama kali.
Namun diperkirakan telah dirayakan sejak 882 Masehi atau tahun Saka 804.
• 3 Tips Liburan di Bali Saat Hari Raya Galungan dan Kuningan
3. Makna Galungan dan Kuningan

Mengutip dari Kompas.com, Galungan merupakan perayaan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan).
Menurut umat Hindu di Bali, saat Hari Raya Galungan para dewa turun ke Bumi dan jiwa leluhur berkunjung ke keluarga mereka.
Sementara Kuningan bermakna mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi diri.
Tujuannya yaitu agar terhindari dari marabahaya.
Saat Kuningan, jiwa leluhur yang saat Galungan turun ke Bumi akan kembali ke tempat asalnya.
4. Galungan dan Kuningan identik dengan penjor

Mengutip dari Bali Spirit, Hari Raya Galungan dan Kuningan biasanya ditandai dengan adanya penjor atau janur kuning yang dipasang di sepanjang jalan.
Penjor biasanya terbuat dari batang bambu yang dihiasi dengan daun kelapa, padi, dan kotak khusus untuk sesaji yang disebut canang.
5. Umat Hindu berdoa di pura saat Galungan

Saat Hari Raya Galungan, umat Hindu di Bali akan menghabiskan waktu dengan berdoa di pura.
Orang Bali akan mengenakan pakaian tradisional berwarna putih untuk berdoa di pura.
Biasanya, para wanita Bali akan menjunjung sesajen (sesaji) di kepalanya saat perjalanan menuju pura.
6. Ritual sebelum Galungan

Mengutip dari Bali Spirit, tiga hari sebelum Galungan, umat Hindu di Bali akan merayakan Penyekeban atau hari untuk menutupi.
Umat Hindu biasanya akan menyiapkan pisang hijau yang ditutup dalam pot tanah liat besar untuk mempercepat proses pematangannya.
Dua hari sebelum Galungan disebut dengan Penyajaan.
Pada hari itu, umat Hindu di Bali akan membuat jaja atau kue nasi khas Bali.
Jaja terbuat dari tepung beras dan dimakan saat perayaan Galungan.
Sementara itu, sehari sebelum Galungan, umat Hindu akan merayakan Penampahan.
Pada saat Penampahan, umat Bali akan menyembelih babi sebagai wujud syukur.
• 9 Ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan dalam Bahasa Bali
7. Sehari setelah Galungan disebut dengan Manis Galungan

Pada hari itu, umat Hindu di Bali akan menghabiskan waktu dengan mengunjungi keluarga mereka dari satu rumah ke rumah lain.
Biasanya, mereka juga akan liburan bersama dengan mengunjungi sejumlah tempat di Bali.
Dua di antaranya yaitu Bedugul dan Tanah Lot.
8. Kuningan dirayakan 10 hari setelah Galungan

Hari Raya Kuningan akan dirayakan 10 hari setelah Hari Raya Galungan.
Umat Hindu percaya, saat Kuningan, Tuhan akan memberikan berkat kepada semua orang yang ada di Bumi.
9. 11 hari setelah Kuningan disebut Manis Kuningan

Selain Manis Galungan, ada juga perayaan Manis Kuningan.
Sama halnya dengan Manis Galungan, saat Manis Kuningan umat Hindu akan berlibur bersama sanak saudara mereka.
• 8 Hal yang Selalu Ada saat Hari Raya Galungan di Bali
10. Selalu ada lawar, nasi kuning, dan tape ketan

Layaknya Lebaran yang identik dengan ketupat, Galungan dan Kuningan juga selalu ada lawar, nasi kuning, dan tape ketan.
Ketiga hidangan tersebut akan selalu tersaji hampir di setiap rumah umat Hindu di Bali.
Selain dinikmati bersama, lawar, nasi kuning, dan tape ketan juga dijadikan sesajen saat sembahyang.
11. Hanya dirayakan umat Hindu di Bali

Galungan dan Kuningan hanya dirayakan umat Hindu di Bali.
Namun, umat Hindu di India lebih mengenalnya dengan sebutan Diwali atau Deepavali yang berarti Festival Cahaya.
Perayaan ini menandakan kemenangan hal baik atas hal yang buruk.
12. Sekolah-sekolah di Bali diliburkan selama 2 minggu

Galungan dan Kuningan di Bali berlangsung selama 10 hari.
Tak heran jika sekolah-sekolah di Bali diliburkan selama 2 minggu untuk menyambut Galungan dan Kuningan.
• Ini Daftar Kuliner Khas Hari Raya Galungan dan Kuningan
13. Sejumlah instansi pemerintahan tutup

Sama halnya seperti sekolah, instansi pemerintahan pun tutup untuk sementara.
Tak cuma itu, perusahaan di dunia perbankan pun menghentikan aktivitasnya untuk menghormati Hari Raya Galungan dan Kuningan.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT: