TRIBUNTRAVEL.COM - Glowworm caves adalah destinasi cantik dan menawan yang harus kamu kunjungi ketika berencana menjelajahi Selandia Baru.
Gua Glowworm ini terletak di provinsi Waitomo, Selandia Utara yang diketahui sebagai satu-satunya gua yang memiliki karakter unik.
Saat kamu berada di Glowworm Caves kamu akan diajak berpetualang menyusuri gua dengan menggunakan cano atau perahu.
Dengan arus sungai yang tidak kuat, Glowworm Caves menawarkan pesona 'lampu hidup' berwarna kebiruan yang tertempel di dinding dan langit-langit gua ini.
• Rekomendasi 8 Menu Sarapan ala Orang Minang yang Menggugah Selera
• Puncak Fenomena Embun Es di Dieng Diprediksi Hingga Bulan Agustus
• Waspada Cuaca Ekstrem, Suhu Puncak Gunung Lawu Bisa Sentuh Minus 3 Derajat
Kilauan cahaya yang menyerupai bintang dilangit yang ada di dinding dan langit-langit gua ini membuat kamu seperti berada di fairy land, taman-taman negeri dongeng.
Uniknya, langit-langit bercahaya ini bukan dari lampu atau arus listrik, atau kunang-kunang melainkan dari cacing.
Sehingga gua dengan pemandangan menakjubkan seperti di dunia fantasi ini bernama Glooworm Caves.
Diketahui bahw cacing-cacing yang menyala di dalam gua ini memiliki ukuran yang sangat kecil.
TONTON JUGA :
• Rekomendasi 7 Tempat Wisata Belanja Murah di Korea Selatan
• Liburan ke Taiwan, 4 Pasar Malam Populer Ini Wajib Datangi
• Tempat Liburan Low Budget di Taiwan Cocok untuk Backpacker
Bahkan, karena ukurannya yang sangat kecil cacing dewasa di tempat ini hanya sebesar nyamuk, namun, karena jumlahnya berjuta-juta, maka cahayanya terlihat terang.
Cacing bercahaya ini memiliki nama latin Arachnocampa Luminosa ini menghasilkan warna cahaya kehijauan.
Selain itu, keistimewaan dari Arachnocampa Luminosa adalah cacing ini tidak bisa ditemukan di tempat lain, hanya bisa dijumpai di Selandia baru.
Pada awalnya, pertama kali cacing 'Arachnocampa Luminosa' bercahaya ini ditemukan oleh Tane Tinorau pada 1887.
Kemudian karena keunikan dan kelangkaannya, saat ini populasi cacing ini dijaga ketat oleh sekelompok ahli hewan.
Dalam penjagaannya mereka memiliki peralatan otomatis yang terus memantau dan merekam data dari kualitas udara di dalam gua seperti kadar karbon dioksida, suhu, dan kelembaban udara.
• Paus Penuh Luka Ditemukan Terdampar di Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu
• 7 Cafe Instagramable di Jogja Ini Bakal Percantik Tampilan Feed-mu
• Menikmati Hamparan Bunga Warna-warni di Alamanda Jogja Flower Garden Turi
• Update Info Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota di Indonesia, Selasa 25 Juni 2019
Kemudian data-data yang terekam tersebut diambil dan dianalisis oleh para peneliti dan ahli hewan.
Dari hasil penelitian itu mereka menentukan apakah dan kapan pola aliran udara harus diubah dan berapa banyak orang yang diizinkan mengunjungi gua setiap hari.
Seperti sudah kita ketahui, manusia bernapas mengeluarkan karbon dioksida, karbon dioksida ini satu penyebab cacing bercahaya mati.
Karena itu jumlah pengunjung gua ini perlu dibatasi.
Kalau kamu ingin mencoba merasakan sensasi menyusuri Glowworm Cave yang menakjubkan ini, kamu dapat mengunjungi kota Waitomo dari Auckland.
Dari Auckland membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk sampai ke kota Waitomo.
• Promo Tiket Pesawat hingga Rp 250 Ribu untuk Semua Rute Domestik
• Sewa Yacht di Singapura: Berapa Harga untuk Rayakan Pesta di Atas Kapal?
• 7 Bubur Lezat khas Indonesia yang Cocok untuk Menu Sarapan
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)