Breaking News:

Mercato Coffee Bar, Tempat Ngopi di Legian Bali Milik Mantan Pemain Bali United

Mercato Coffee Bar yang terus diburu para travelers di bilangan Legian. Amadeus Suropati adalah pemain Bali United musim 2015/2016.

Tribun Bali/Marianus Seran
Amadeus Suropati saat meracik kopi di Mercato coffee shop di Legian. Menikmati Racikan Kopi Eks Pemain Bali United di Mercato Coffee Bar 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada yang menarik dari sosok eks pemain Bali United musim 2015/2016, Amadeus Suropati.

Pemain berusia 33 tahun ini tidak hanya mahir dengan kedua kakinya saat mengolah si kulit bundar di lapangan hijau.

Dua tangan pemain berdarah Yogyakarta - Australia yang berdomisili di Kuta, Badung ini, juga mahir dalam meracik secangkir kopi di coffee shop miliknya di Jalan Patih Jelantik No 172 Legian, Badung.

Coffee shop eks Pusamania Borneo FC ini bernama Mercato Coffee Bar.

Amadeus, sebagai owner sekaligus barista bagi para pelanggan yang singgah menikmati kopi khas Nusantara dengan taste dunia sembari menikmati indahnya Legian, Bali.

Arsitek ruangan di coffee shop-nya pun terlihat sederhana dan bernuansa klasik.

Saat berada di dalam, tak pernah membuat pengunjung bosan. Karena suasana dan sajian kopinya memberikan rasa yang tak pernah dicicipi di semua coffee shop di Bali.

Itulah sajian khas Mercato Coffee Bar yang terus diburu para travelers di bilangan Legian.

Tribun Bali berkesempatan mencicipi racikan tangan sang pemain bola saat menyuguhkan kopi.

Dia menyeduh kopi khas Nusantara yang diberi nama Mercato Coffee Bar disirami susu dengan pola bunga, naga, dan ragam lainnya sesuai permintaan pengunjung atau penikmat.

2 dari 3 halaman

Ada rasa yang berbeda di lidah. Tanpa gula pun, secangkir kopi buatan Amadeus, sangat pas antara pahit, asam, dan manis. Patut dicoba siapapun yang sedang berada di Legian.

Selain menekuni bisnis coffee shop, Amadeus tetap rutin berlatih bola di beberapa lapangan di Bali.

Di usia 33 tahun, ia berharap bisa bergabung kembali dengan tim profesional kasta pertama atau kasta kedua di Indonesia, seperti saat membawa Pusamania Borneo FC promosi ke Liga I Indonesia tahun 2015.

Amadeus selalu ingin bermain bagi tim yang memasang target tinggi.

Amadeus juga berbagi kisah, usaha yang dikembangkan telah memasuki tahun kedua. Semuanya tanpa rencana. Karena dirinya bukan penyuka dan penikmat kopi.

Perburuan karier sepak bola ketika federasi sepak bola Indonesia di-suspend (nonaktif) tahun 2015/2016, membawa Amadeus hingga fase bisnis ini.

Saat itu, dia berkelana ke Prancis dan Australia untuk mencoba keberuntungan dengan klub di sana.

Di sana ia tinggal di kawasan yang penuh dengan kedai kopi di setiap jalanan ibu kota.

"Awalnya saat saya di Prancis, karena disekelilinggi banyak kedai kopi dan kebiasaan orang sana ngopi, ya saya ikut ngopi. Setelah itu, saya ke Australia, hal yang sama saya alami. Tapi rasa kopi di dua negara ini sangat khas. Saat saya bertanya, ternyata bahan baku kopi mereka didatangkan dari Indonesia, selain dari negara penghasil kopi terkenal lainnya," jelas Amadeus.

Setiba di Bali, kebiasaan ngopi tak bisa dilepaskan Amadeus. Ia berusaha mencicipi semua kedai kopi di Bali.

3 dari 3 halaman

Tapi sulit menemukan rasa khas kopi yang dirasakan saat di Prancis dan Australia.

"Berbakal rasa kopi dari dua negara yang saya kunjungi, saya mencoba membuat kopi untuk dikonsumsi yang memiliki khas rasa sama. Akhirnya saya menemukan setelah meracik kopi-kopi terbaik dari seluruh pelosok Nusantara. Seperti kopi Bali, Aceh, Flores, Toraja dll, kopi tersebut diberi nama Mercato Kopi," ujar Amadeus sembari tersenyum.

Akhirnya, setelah menemukan rasa itu, dengan modal sendiri ia membangun coffee shop Mercato Coffee Bar di Legian tahun 2017.

Telah berjalan dua tahun. Sejumlah bintang asing sepak bola Indonesia pun kerap menghabiskan waktu dengan ngopi sebelum dan sesudah berlatih bola di tempat Amadeus.

Seperti Stefano Lilipaly, Ilija Spaso, Paulo Sergio, Fadil Sausu beberapa bintang Bali United pernah mencicipi rasa khas kopi di Mercato Coffee Bar.

Soal harga, Amadeus menuturkan spesial dan murah.

"Mercato ini berasal dari bahasa Italia (latin) yang memiliki makna transfer pemain atau perpindahan pemain. Itulah filosofi kopi Mercato yang mengandung makna perjalanan hidup saya dalam mengejar karier sepak bola," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Menikmati Racikan Kopi Eks Pemain Bali United di Mercato Coffee Bar

Selanjutnya
Sumber: Tribun Bali
Tags:
Mercato Coffee BarLegianTempat Ngopi Arje's Kitchen Snama Coffee Namdwa Co Coffca Cafe
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved