TRIBUNTRAVEL.COM - Ada seorang penumpang yang diamankan oleh polisi setelah diduga terlalu laman mengunci dirinya di dalam toilet pesawat terbang.
Seorang penumpang maskapai easyJet dengan rute penerbangan Faro ke London ditangkap polisi karena mengunci diri sendiri di toilet.
Dilansir Tribun Travel dari laman dailymail.co.uk, penumpang tersebut adalah warga London yang bernama Kieran Crowley (44).
Atas ulahnya tersebut, staf easyJet mengeluarkan pria tersebut secara paksa dari kamar mandi.
Sementara itu, kapten terpaksa membatalkan pendaratan dan menghabiskan waktu sekitar 15 menit tambahan di udara.
Para penumpang lainnya juga mengaku, bahwa pria tersebut mencoba melarikan diri ke toilet lagi setelah kru pesawat memanggil polisi ketika sampai di landasan.
Dalam video ini menunjukkan saat pria tersebut tengah dihadang oleh tiga petugas polisi
Tonton juga:
• 5 Negara yang Harus Dikunjungi Wisatawan Menurut Orang Termuda yang Kunjungi Semua Negara
• Pesawat 737 Max Masih Grounded Massal, Beberapa Maskapai Minta Kompensasi dari Boeing
Sebelumnya, diketahui penumpang tersebut mengurung dirinya sendiri dalam toilet hingga 10 menit lamanya.
Hal tersebut membuat empat pramugari harus megetuk pintu toilet setiap satu menit sekali untuk mengingatkan agar ia kembali ke tempat duduknya.
Hingga akhirnya, Crowley merasa marah dan saat keluar dari toilet ia justru menimbulkan kerusuhan dengan marah-marah kepada orang yang ada di sana.
Menurut salah seorang penumpang pesawat, Tom ia mengatakan bahwa semua orang merasa ketakutan pada saat itu.
"Semua orang merasa ketakutan pada saat itu, sementara kita tidak tahu apa yang sedang terjadi," ujar Tom.

Karena ulah rusuh Crowley tersebut, pilot pun akhirnya menghubungi keamanan Bandara Gatwick.
Agar pihak keamanan dapat berjaga-jaga di bandara ketika pesawat telah mendarat.
Dua polisi dan seorang polisi wanita pun akhirnya naik ke pesawat dan mengamankan Crowley dengan borgol.
Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian Sussex, Crowley dituntut karena menggunakan kata-kata bernada ancaman.
Serta ia juga melakukan tindakan yang mengandung SARA.
Seperti yang diberitakan oleh DailyMail, Crowley juga dituntut atas penyerangan kepada dua petugas polisi yang saat itu tengah melaksanakan tugasnya.
Seorang juru bicara dari easyJet mengatakan bahwa mereka membenarkan kejadian yang terjadi pada Sabtu (18/5/2019), kemarin.
"Meskipun insiden seperti itu jarang terjadi, namun kami menanggapinya dengan serius dan tidak mentolerir perilaku kasar atau mengancam di atas pesawat,"
Sebuah kabar terbaru menyebutkan bahwa Crowley kini telah dibebaskan bersyarat oleh pihak pengadilan.
Hanya saja Crowley masih harus menghadiri persidangan pada 19 Juni mendatang.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)