Breaking News:

Hasil Studi Terbaru Peringatkan Kenaikan Permukaan Air Laut yang Semakin Parah

Naiknya air laut bisa menghancurkan rumah hampir 200 juta orang, menurut penelitian baru dikutip TribunTravel dari laman Dailymail.co.uk.

boredpanda.com
Lapisan Es di Antartika 

TRIBUNTRAVEL.COM - Semakin hari, kondisi Bumi semakin memprihatinkan akibat pemanasan global.

Penelitian terbaru bahkan menyebutkan, lautan bisa naik hampir tujuh kaki pada akhir abad ini.

Naiknya air laut bisa menghancurkan rumah hampir 200 juta orang, menurut penelitian baru dikutip TribunTravel dari laman Dailymail.co.uk, Selasa (21/5/2019).

TONTON JUGA


Naiknya air laut juga diprediksi akan menghilangkan lebih dari satu juta mil persegi ladang pertanian dan tanah penghasil makanan lainnya, sehingga berpotensi menyebabkan kelangkaan bahan pangan.

Ini merupakan konsekuensi besar yang harus dihadapi umat manusia.

Anacaman ini menunjukkan bahwa dunia benar-benar menghadapi 'kiamat' akibat pemanasan global.

Temuan mengejutkan tersebut didasarkan pada teknik penilaian ahli terstruktur (SEJ) telah mengumpulkan 22 spesialis terkait isu perubahan iklim .

Northeast Greenland National Park di Denmark merupakan taman nasional terbesar di dunia.
Northeast Greenland National Park di Denmark merupakan taman nasional terbesar di dunia. (Instagram/shangomangoo)

Selain Jakarta, Ini 9 Kota yang Paling Cepat Tenggelam di Dunia Akibat Naiknya Permukaan Air Laut

Dalam studi pertama dari jenisnya, tim internasional menemukan strategi perlindungan harus mempertimbangkan kenaikan permukaan laut di masa depan (SLR) akan melebihi 2 meter (6,56 kaki).

Penulis utama, Profesor Jonathan Bamber dari Sekolah Ilmu Geografis Bristol University mengatakan, "kenaikan permukaan laut global seperti itu dapat mengakibatkan hilangnya 1,79 juta kilometer persegi tanah.

2 dari 3 halaman

"Ini termasuk daerah kritis dalam produksi pangan dan potensi migrasi hingga 187 juta orang."

Dia menambahkan, "SLR sebesar ini jelas akan memiliki konsekuensi besar bagi kehidupan manusia."

Studi yang dipublikasikan dalam Prosiding National Academy of Science ini menganalisis lapisan es yang mencair di Greenland dan Antartika dan hasil kenaikan permukaan laut.

Prakiraan seperti itu menimbulkan ketidakpastian mengenai nasib lapisan es Greenland dan Antartika.

Ada dua respons kebijakan utama terhadap perubahan iklim, yaitu mitigasi dan adaptasi.

Yang pertama mengatasi akar penyebab dengan mengurangi emisi rumah kaca.

Sementara yang kedua adalah berusaha untuk menurunkan risiko yang ditimbulkan sehingga tidak semakin memburuk keadaan.

Manusia telah beradaptasi dengan lingkungannya sepanjang sejarah dengan mengembangkan praktik, budaya, dan mata pencaharian yang sesuai dengan kondisi setempat.

Tetapi, perubahan iklim meningkatkan kemungkinan masyarakat akan mengalami perubahan suhu, frekuensi badai dan banjir pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Langkah-langkah adaptasi meliputi perubahan infrastruktur skala besar sangat diperlukan, termasuk membangun pertahanan laut.

3 dari 3 halaman

Studi ini juga memberikan kesempatan bagi para ahli untuk membahas alasan ilmiah mereka atas penilaian kuantitatif yang mereka buat pada ketidakpastian terkait dengan kontribusi lapisan es terhadap permukaan laut di masa depan.

Diskusi Ngobrol Mewah Tribunnews Digelar Kamis (23/5/2019), Bahas Potensi Wisata Solo

Persiapan Mudik Lebaran : Jangan Lupa Cek Kelistrikan Mobil, Begini Caranya

Kunjungan Wisatawan Dieng Turun Drastis Salam Bulan Puasa

Tips Cegah dan Atasi Anak Mabuk Kendaraan saat Mudik Lebaran

Misteri Dibalik 13 yang Dianggap Angka Sial Mulai dari Hotel, Rumah Sakit hingga Ajang Formula1

TribunTravel.com/rizkytyas

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Hasil Studi TerbaruKenaikan Permukaan Air LautTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved