Breaking News:

Lebaran 2019

6 Kuliner Khas Lebaran yang Punya Nilai Filosofi Kehidupan

Lebaran selalu identik dengan beragam kuliner khasnya yang menggugah selera.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
NET
Ketupat 

TRIBUNTRAVEL.COM - Lebaran selalu identik dengan beragam kuliner khasnya yang menggugah selera.

Tidak hanya nikmat, ternyata beberapa kuliner khas lebaran ini punya nilai filosofi kehidupan yang dalam lho.

Seperti apa nilai filosofi yang terkandung dalam kuliner khas Lebaran?

Simak enam kuliner khas lebaran berikut ini yang ternyata mempunyai nilai filosofi kehidupan:

1. Ketupat

ketupat
ketupat (redwiretimes.com)

Kuliner khas lebaran pertama yang banyak dijumpai yaitu ketupat.

Ketupat memang menjadi bagian dari tradisi lebaran di tanah Jawa.

Makanan serupa lontong ini dipopulerkan oleh salah satu dari Walisongo, yakni Sunan Kalijaga.

Tonton juga: 

Seperti unsur-unsur tradisi Jawa-Islam lain yang diperkenalkan sang wali, ketupat juga memiliki makna tersendiri.

2 dari 4 halaman

Ketupat berasal dari kata kupat yang memiliki makna ganda, yakni ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan).

Laku papat alias empat tindakan yang dimaksud adalah luberan, leburan, lebaran, dan laburan.

Keempatnya bermakna berakhirnya puasa, berbagi rezeki berlimpah dalam artian zakat fitrah, peleburan dosa, dan memutihkan kembali hati.

Bahkan penggunaan janur dan bentuk ketupat yang khas pun memiliki arti tersendiri.

10 Tempat Wisata Alam Buat Liburan Akhir Pekan di Jakarta

6 Tradisi Unik Menyambut Lebaran di Beberapa Negara di Dunia

Jelang Libur Lebaran 2019, OYO Luncurkan Program #OYOsilaturahmi

2. Opor

Opor Ayam
Opor Ayam (Sajian Sedap)

Kuliner khas lebaran berikutnya adalah opor, penyajian opor sebagai pelengkap makan ketupat saat lebaran juga bukan tanpa alasan.

Opor dibuat dengan kuah santan.

Sementara santan memiliki bunyi yang mirip dengan pangapunten yang bermakna permintaan maaf.

Jadi penyuguhan opor sebagai pendamping ketupat memiliki makna simbolis mengakui kesalahan dengan tulus dan diikuti meminta maaf.

3. Lepet

Kue lepet
Kue lepet (diahdidi.com)
3 dari 4 halaman

Selain ketupat, warga di beberapa daerah di Jawa juga menyajikan lepet untuk menyambut lebaran.

Makanan berbahan dasar ketan yang juga dibungkus daun kelapa ini banyak dijumpai di pasar tradisional menjelang lebaran.

Lepet merupakan kependekan dari frasa silep kang rapet yang berarti dikubur rapat-rapat.

Makna di balik frasa ini adalah kesalahan yang sudah diakui tadi harus dimaafkan dan dipendam, tidak boleh diungkit lagi agar persaudaraan semakin rapat seperti lepet yang lengket.

4. Telur Pindang

Telur Pindang
Telur Pindang (instagram/koleksiresepsj)

Lauk yang satu ini aslinya berasal dari kuliner Tionghoa bernama telur teh.

Berupa telur yang direbus dengan teh hitam dan berbagai jenis rempah.

Makanan ini kerap disajikan bersama panganan perayaan, karena dianggap sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran.

Ketika sampai di Indonesia, telur teh dimasak tanpa menggunakan daun teh.

Biasanya lebih sering menggunakan daun jambu, kulit bawang merah, atau kecap untuk menghitamkan telur.

4 dari 4 halaman

Karena telur yang direbus dengan cara ini lebih tahan lama, lantas berkembanglah teknik mengawetkan makanan pindang.

5. Kastengel

Kastengel
Kastengel (tokopedia.com)

Kue berbentuk balok ini termasuk kue klasik yang selalu disajikan saat lebaran.

Berasal dari kue peninggalan penjajah Belanda yang bernama kaasstengels.

Di kota Krabbedijke, kue ini sempat menjadi pengganti mata uang.

Warga di sana melakukan barter dengan kaasstengels, karena kue tersebut dibuat dari keju yang termasuk bahan makanan berharga.

Kaas berarti keju, sedangkan stengels berarti stik atau batang.

Kaastengels juga bisa diartikan sebagai cheese fingers yang berasal dari kata kaas (keju) dan tengels (jari).

Kue yang terakhir disebut ini bentuknya lebih mirip lumpia atau pastry.

6. Nastar

nastar
nastar (resepcaramasak.info)

Nastar juga termasuk kue yang dimodifikasi dari jajanan ala Belanda.

Merupakan kependekan dari ananas taart yang bisa diartikan sebagai pai nanas.

Kue kering ini aslinya mengadopsi bentuk pai buah kegemaran orang-orang Eropa.

Umumnya dibuat dengan buah-buahan bercitarasa asam seperti beri-berian dan apel.

Tetapi karena buah-buah tersebut sulit didapat pada masa kolonial, akhirnya nanas tampil sebagai pengganti.

Nastar mudah ditemui di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Di Taiwan ada kue yang cukup mirip, yaitu pineapple cake atau pineapple pastry.

Intip Daftar Tarif Pesawat Rute Domestik Terpopuler setelah Diturunkan Kemenhub

Di Masjid Tua di Kota Padang Ini, Kutbah Jumat Wajib Gunakan Bahasa Arab

7 Warung Makan di Jakarta yang Bisa Dijadikan Tempat untuk Makan Sahur

7 Gorengan yang Banyak Dicari untuk Takjil Buka Puasa

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved