Intip Keelokan Tari Bidu, Tarian Mencari Jodoh dari Nusa Tenggara Timur
Tidak hanya menyimpan destinasi wisata yang menarik, Nusa Tenggara Timur juga memiliki potensi budaya yang menarik, salah satunya adalah Tari Bidu.
Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Tidak hanya menyimpan destinasi wisata yang menarik, Nusa Tenggara Timur juga memiliki potensi budaya yang menarik, salah satunya adalah Tari Bidu.
Tari Bidu adalah salah satu tarian tradisional dari daerah Belu, Nusa Tenggara Timur yang dulunya digunakan sebagai media mencari jodoh oleh masyarakat setempat.

Tari Bidu sudah diwariskan secara turun-temurun dan biasa ditampilkan oleh beberapa penari pria dan wanita dengan berbusana adat.
Dalam tradisi masyarakat Belu ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh para pemuda dan pemudi sebelum melakukan pernikahan.
Tonton juga:
• Gonggong, Kuliner Khas Pulau Bintan yang Jadi Ikon Kota Tanjung Pinang
• Indonesia Bakal Pindah Ibu Kota, Inilah 12 Negara yang Telah Sukses Pindahkan Ibu Kota Negaranya
Pertama, bagi para pemuda dan pemudi yang sudah siap harus melakukan perjanjian dan perencanaan terlebih dahulu, yang disebut dengan Hameno Bidu.
Kemudian para pemuda dan pemudi tersebut bertemu di tempat yang sudah ditentukan dan melakukan Tari Bidu dengan disaksikan oleh para warga setempat termasuk orang tua mereka.

Dalam tarian tersebut para pemuda menari satu persatu sambil memilih wanita yang disukainya.
Setelah menemukan wanita idamannya, pemuda tersebut kemudian menandai wanita yang dipilihnya.
Dan bagi mereka yang sama-sama setuju kemudian dilanjutkan dengan proses berikutnya yaitu Hanimak.
Hanimak sendiri merupakan suatu proses pengenalan secara etis, romantis dan berbobot yang dilakukan oleh seorang pria dan wanita atas ijin orang tua mereka.
Setelah menemukan kecocokan, biasanya mereka akan melakukan Binor, yaitu suatu proses saling bertukar dan menyimpan barang masing-masing seperti tempat sirih, kain, pakaian dan lain-lain.

Kemudian kedua belah pihak saling bertemu dan merencanakan prosesi peminangan.
Dalam peminangan tersebut biasanya peminang membawa barang yang disebut dengan Mama Lulik.