TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar duka datang dari Sri Lanka. Beberapa serangan bom menimpa sejumlah wilayah di sana pada hari Minggu (21/4).
Ledakan bom yang terjadi pada sejumlah gereja dan hotel di daerah Colombo, Negombo, Batticaloa, Dehiwala dan juga Demtagoda menyebabkan tewasnya ratusan jiwa dan membuat 450 orang luka-luka.
Saat ini, dilaporkan kalau sudah ada 24 orang yang ditangkap.
TONTON JUGA
Setelah serangan bom itu, pemerintah Sri Lanka memerintahkan untuk blokir akses ke media sosial dan aplikasi chat seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp untuk menghindari adanya penyebaran informasi hoax.
Bukan untuk selamanya, nantinya, Instagram, Facebook hingga WhatsApp bisa digunakan lagi sampai investigasi terkait pengeboman itu selesai dilakukan.
Ini bukan pertama kalinya Sri Lanka memblokir media sosial. Pada Maret 2018, pemerintah Sri Lanka memblokir media sosial selama satu minggu karena digunakan untuk memicu kekerasan anti-Muslim.
Nggak hanya Instagram, Facebook dan WhatsApp aja, World of Buzz mengabarkan kalau YouTube, Snapchat dan Viber juga nggak bisa diakses di Sri Lanka.
Juru bicara dari Facebook menanggapi hal ini dan menegaskan kalau mereka dan tim Facebook siap untuk menghilangkan konten-konten yang melanggar kebijakan serta peraturan mereka.
Semoga situasi di Sri Lanka kembali normal seperti biasanya dan keluarga korban diberi ketabahan atas tragedi ini. Rest in peace.
• 4 Orang yang Meregang Nyawa Karena Makan Sayuran, Ada yang Kena Serangan Jantung Usai Makan Cabai
• Gara-gara Salah Masukkan Password, Komputer Tablet Ini Harus Terkunci Selama 48 Tahun
• Mengapa Penumpang Tidak Boleh Membawa Barang Lebih dari 7 Kg di Kabin Pesawat? Begini Penjelasannya
• Daftar Password yang Rawan Diretas Hacker, Ada yang Masih Memakainya?
• Konsumsi Satu Buah Donat Bisa Meningkatkan Risiko Kematian, Begini Cara Mencegahnya
Artikel ini telah tayang di Hai.grid.id dengan judul Facebook, WhatsApp dan Instagram Diblokir di Sri Lanka, Ini Alasannya