lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Berkunjung ke Buleleng, Bali belum lengkap rasanya jika tidak mencoba kuliner khas daerah tersebut.
Ya, di Buleleng kamu bisa menemukan berbagai olahan kuliner khas yang dimasak dengan cara sederhana dan tradisional.
Penasaran, kuliner apa saja yang bisa kamu coba?
Berikut ini adalah lima kuliner khas Buleleng, Bali yang sayang untuk kamu lewatkan jika singgah ke sana, seperti yang dilansir TribunTravel dari beberapa sumber:
1. Blayag Buleleng
Kuliner pertama yang wajib kamu coba saat singgah ke Buleleng, Bali adalah Blayag Buleleng.
Sekilas kuliner ini mirip dengan pecel, namun memiliki citarasa yang berbeda.
Tonton juga:
Jika pecel menggunakan bumbu kacang, maka Blayag Buleleng tidak menggunakan bumbu kacang melainkan kuah kuning khas bumbu Bali.
Dalam satu porsi Blayag Buleleng terdiri dari tauge, bayam, suwiran ayam, kacang tanah goreng, telur rebus, dan bawang goreng.
Biasanya Blayag Buleleng disajikan dengan peyek.
Kamu yang penasaran dan tidak sabar mencicipi Blayag Buleleng bisa langsung mampir ke Jalan Surapati nomor 124, Kampung Baru, Buleleng, Bali.
• Traveling ke Jepang, Intip Potret Chelsea Islan Kenakan Kimono saat Kunjungi Istana Tertua di Jepang
• 9 Kuliner yang Harus Dicicipi Saat Mudik Lewat Jalur Selatan, Ada Soto Berisi Torpedo Sapi
• 9 Manfaat yang Didapatkan dari Mandi Pagi, Perbaiki Suasana Hati hingga Meningkatkan Kesuburan
2. Sudang Lepet
Sudang lepet adalah kuliner yang dimakan dengan ikan asin.
Di Buleleng, Bali sudang lepet selalu dihidangkan dengan nasi campur atau nasi urap.
Untuk ikannya ini digoreng kering sehingga terasa renyah saat disantap.
Sebagai pelengkap sundang lepet biasanya ditambahkan jukut undis.
Sundang Lepet termasuk kuliner yang mudah kamu temukan di Buleleng dengan harga mulai dari sekitar Rp 15 ribu untuk satu porsinya.
3. Jukut Undis
Dalam bahasa Indonesia, jukut undis adalah kacang hitam.
Ya, kuliner ini memang menggunakan bahan dasar kacang hitam.
Hidangan Jukut Undis sering menjadi pelengkap berbagai masakan khas Buleleng atau Bali, seperti untuk nasi campur dan sudang lepet.
Jadi kalau kamu makan masakan khas Buleleng kalau belum dicampur dengan kuah jukut undis, rasanya belum lengkap.
Untuk mencicipi kudapan ini kamu bisa menemukannya di berbagai warung makan daerah Buleleng.
Siobak merupakan kuliner khas Tionghoa yang sudah ada di Bali sejak 1960-an.
Kuliner non-halal ini salah satunya bisa kamu temukan di Kampung Tinggi, Singaraja dekat Pantai Lovina.
Kuliner ini sungguh nikmat dengan saus yang pekat menggoda.
Dalam satu porsi Siobak khe lok terdapat irisan daging babi, lemak babi goreng, jeroan, babi, usus, dan kulit babi atau rambak.
5. Sate Plecing
Kalau berkunjung ke Buleleng, sate plecing menjadi kuliner yang wajib untuk dicoba.
Namun, sate ini non-halal karena terbuat dari daging babi.
Selain itu, sate ini berbeda dengan sate pada umumnya yang menggunakan sambal kacang.
Sate Plecing justru menggunakan sambal cabai yang pedas untuk menambah citarasa khasnya.
Kalau kamu ingin mencoba, datanglah ke Warung Sate Babi Plecing di Singaraja dekat pantai Lovita.
Atau, bisa juga ke Sate Plecing Babi Bli Made di Jalan Laksmana, Buleleng, Bali.
• 6 Mitos Benda Sepele yang Dianggap Bisa Picu Kanker, Deodoran Bisa Sebabkan Kanker Payudara?
• Usir Nyamuk dengan 7 Tanaman Alami Ini, Nggak Perlu Pakai Obat Berbahan Kimia Lagi
• 7 Makanan Khas Banten yang Wajib Dicoba, Mulai dari Angeun Lada hingga Sambal Buroq
• Rekomendasi 7 Tempat Makan Enak di Tangerang, Ada Laksa hingga Sop Duren Kepo
• Bukan Dimasak, 6 Makanan Ini Justru Lebih Sehat Jika Dikonsumsi Mentah
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
