TRIBUNTRAVEL.COM - Belajar semalaman atau terlalu banyak main game umumnya menyebabkan kurang tidur.
Sebuah studi baru-baru ini menemukan tidur tambahan pada akhir pekan pun ternyata tidak bisa mengimbangi efek negatif kesehatan dari kurang tidur selama seminggu.
Biasanya, orang akan 'melunasi hutang' tidur saat akhir pekan tiba karena seminggu terakhir mereka kurang tidur.
Untuk pulih dari kurang tidur selama hari kerja, orang-orang mencoba tidur seharian pada akhir pekan.
TONTON JUGA
• Mengapa Kurang Tidur Dianggap Bisa Sebabkan Kematian Dini, Kanker dan Stroke? Ini Penjelasannya
Dilansir AsiaOne, Jumat (22/3/2019), sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Colorado di Boulder, membantah pernyataan ini.
"Tidur adalah komponen penting dari gaya hidup sehat," kata penulis senior Kenneth P. Wright Jr., Ph.D., seorang profesor fisiologi integratif, kepada ABC News.

• Makan Makanan Pedas Sebelum Tidur Bisa Mengundang Mimpi Buruk
Selain waktu tidur, kualitas tidur juga sangat penting diperhatikan terutama saat berada dalam perjalanan.
Kualitas tidur biasanya sedikit berkurang jika kita sedang berada di atas bus, kereta, pesawat atau kapal laut.
Kurang tidur pun dapat memengaruhi waktu makan orang sepanjang hari.
Perubahan metabolisme dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan berkurangnya sensitivitas terhadap hormon insulin, yang mengatur gula darah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit serta National Sleep Foundation menyatakan bahwa orang dewasa membutuhkan setidaknya tujuh hingga sembilan jam tidur setiap malam.
Penyakit seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, obesitas atau depresi dapat timbul akibat kurang tidur.
Dalam penelitian ini, tiga kelompok peserta dibentuk secara acak dan diamati selama dua minggu.
Kelompok pertama tidur sembilan jam setiap malam.

• Sering Tidur sambil Dengarkan Musik lewat Earbud, Pria ini Bangun dalam Keadaan Tuli Sebelah
Kelompok kedua tidur lima jam selama seminggu tanpa tidur tambahan di akhir pekan.
Kelompok ketiga tidur lima jam selama seminggu dan tidur ekstra di akhir pekan.
Kelompok kedua dan ketiga mengalami peningkatan asupan energi setelah makan malam dan kenaikan berat badan signifikan dibandingkan kelompok pertama.
Ditambah lagi, sensitivitas insulin seluruh tubuh mereka menurun.
Karena semua peserta sehat dan usia muda, hasilnya tidak bisa dijadikan patokan untuk orang yang lebih tua atau orang dengan masalah medis.
Juga, belum ada hasil pasti jika pria dan wanita merespons secara berbeda terhadap tidur tambahan pada akhir pekan.

• Sering Tidur sambil Dengarkan Musik lewat Earbud, Pria ini Bangun dalam Keadaan Tuli Sebelah
Semua jenis masalah tidur yang belum didiagnosis mungkin menjadi alasan seseorang kurang tidur, misalnya stress atau insomnia.
Oleh karena itu, ada baiknya kita memantau jumlah waktu yang dihabiskan bersama alat-alat yang disebut 'pencuri jam tidur' seperti TV, ponsel, dan perangkat elektronik lainnya.
Disarankan pula kita memiliki pola waktu tidur yang sama setiap hari dengan mengatur jam tidur.
Kamar tidur harus gelap dan sunyi, dan tidak ada perangkat elektronik yang digunakan sebelum tidur.
Melakukan olahraga secara teratur juga dapat mendukung tidur lebih nyenyak.
Sementara makanan berat, kafein dan alkohol di malam hari adalah perusak kualitas tidur.
Membuat catatan untuk memantau jam tidur dan mengunjungi dokter sangat disarankan jika kamu masih memiliki masalah tidur.
• Rekomendasi 5 Kuliner Murah di Kawasan Malioboro Yogyakarta, Cocok Jadi Menu Makan Siang
• BESOK - Promo TIX.ID Birthday : Diskon 50 Persen untuk Semua Judul Film, Lihat Caranya
• Dejavu Party Pit Resto, Tempat Nongkrong Populer di Bandung yang Tawarkan Pemandangan Kota Nan Indah
• 5 Objek Wisata Terbaik di Bali yang Cocok Dikunjungi Traveler yang Sedang Patah Hati
• Ini Waktu Terbaik Memesan Tiket Pesawat, Dijamin Dapat Harga Termurah
TribunTravel.com/rizkytyas