TRIBUNTRAVEL.COM - Saat itu dalam Perang Dunia II di Kota Balikpapan dianggap daerah rebutan pihak sekutu dan Jepang.
Tak ayal Kota Balikpapan sampai kini masih sisakan beberapa bekas peninggalan zaman perang dunia.
Keberadaan Kota Balikpapan sebuah kota di Provinsi Kalimantan Timur ini memiliki banyak tempat bersejarah.
Ada beberapa titik lokasi yang menjadi saksi bisu perhelatan Perang Dunia II di wilayah Indonesia.
Tonton Juga
Salah satunya sejarah peninggalan pemerintahan Hindia Belanda.
Yang kini masih berdiri tegak dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.
Tempat ini adalah Rumah Dahor. Nah Rumah Dahor ini merupakan tempat bersejarah di Kota Balikpapan yang paling terkenal.
Rumah Dahor atau rumah panggung kayu ini dibangun oleh kolonial Belanda pada tahun 1900. Hanya difungsikan pada tahun 1920 masehi.
Kenapa berbentuk panggung? Karena jalan raya depan Rumah Dahor dulunya adalah pesisir laut.
"Dibangun panggung supaya air laut tidak masuk semua," Rachmad Ravael, pegiat komunitas sejarah yang juga Ower Balikpapan Tempo Doeloe @bppn_doeloe.
Dinamakan Rumah Dahor karena lokasinya memang berada di Jalan Dahor, Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan.
Dahor sendiri diambil dari salah satu kilang di Banjarmasin, hanya dibawa ke Kota Balikpapan. Dan diberinama Dahor.
"Jadi Pertamina itu ambil sumur-sumur mereka yang ditaruh di Balikpapan," kata pria yang sering disapa Om Doel.
Keberadaan Rumah Dahor saat ini dijadikan Museum sejak tahun 2018, dan menjadi Cagar Budaya.
Di Kota Balikpapan ada 9 Rumah Dahor, dan berbentuk panggung. Hanya Rumah Dahor nomor 1 ini yang dijadikan museum.
Di Rumah Dahor para pengunjung bisa melihat secara langsung foto-foto tempo dulu saat Perang Dunia II.
Tak dipungut biaya, pengunjung juga bisa bersua foto di both yang sudah disediakan oleh Panitia.
Walau bentuknya masih asli, namun rumah peninggalan penjajah ini sudah beberapa kali direnovasi.
Selain di Rumah Dahor, rumah bentuk panggung lainnya berada di Jalan Lombok, Sektor II Gunung Dubs, Prapatan, Balikpapan Kota, Kalimantan Timur.
Total kesuluruhan rumah panggung peninggalan sejarah Perang Dunia II di Kota Balikpapan ada 15 rumah. Tersebar di Kota Balikpapan.
Sembilan rumah berada di Kompleks Rumah Dahor. Sisanya berada di Jalan Lombok, Sektor II Gunung Dubs, Prapatan, Balikpapan Kota, Kalimantan Timur.
Adapun Lokasi Rumah-rumah Panggung atau Rumah Dahor peninggalan kolonial pemerintahan Hindia Belanda bekas era Perang Dunia II di antaranya:
1. Berada di Rumah Dahor Jalan Dahor Nomor 1, Kelurahan Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Untuk Operasional rumah Dahor ini buka setiap hari, pukul 08:00-17:00 Wita.
2. Rumah Dahor berada di Jalan Lombok, Sektor II Gunung Dubs, Prapatan, Balikpapan Kota, Kalimantan Timur.
Satu di antara Rumah Dahor yang ada di Jalan Dahor Nomor 1, Kelurahan Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur dijadikan museum yang bisa dikunjungi masyarakat umum.
Setiap orang yang kunjungi Rumah Dahor ini bisa mendapat banyak pengetahuan sosial masyarakat di Kota Balikpapan kala itu.
Satu di antaranya soal sejarah perang dunia di Kota Balikpapan.
Sejarah mengenai pertempuran militer yang berdarah-darah, antara sekutu dengan pihak Jepang yang mengkolonialisasi Kota Balikpapan.
Pertempuran militer di Kota Balikpapan kala itu menumpahkan banyak korban jiwa dan harta di Kota Balikpapan.
Satu di antaranya lokasi perang yang memakan banyak korban ada di daerah pesisir Pantai Lamaru Balikpapan Timur, Kota Balikpapan.
Pagi yang cerah, Rumah Dahor Heritage Kota Balikpapan dikunjungi ratusan orang pada Sabtu (27/1/2018).
Keramaian ini menjadikan akhir pekan rumah Dahor Heritage Kota Balikpapan bersuasana beda pada hari sebelumnya yang sepi pengunjung.
Hal itu terpantau Tribunkaltim.co sekitar pukul 10.00 Wita.
Banyak anak-anak sekolah Kota Balikpapan senang mendatangi lokasi tersebut.
Melihat foto-foto seperti di antaranya momen penggalan peristiwa Perang Dunia II di Kota Balikpapan.
Tertawa riang bebas melihat koleksi yang disiman dalam rumah Dahor tersebut.
Di antara mereka ada rombongan murid Sekolah Dasar 014 Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan.
Serta dari rombongan tim marketing Bank Mandiri wilayah Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Di antara mereka terlihat ada yang saksikan koleksi foto-foto zaman silam di Kota Balikpapan.
Foto-foto yang merekam sejarah zaman pemerintahan Hindia Belanda berkuasa di Kota Balikpapan.
Juga geliat dinamika kehidupan perkotaan di Kota Balikpapan setelah adanya peristiwa proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tidak kalah menariknya, ada foto-foto yang merekam proses pabrik minyak di Balikpapan.
Gambaran suasana kilang minyak pada zaman kebelakang beberapa puluh tahun lalu.
Kegiatan edukasi sejarah tersebut dibimbing secara langsung penggiat museum Dahor Heritage, Rosalina Tumbelaka berserta rekan-rekannya.
Rumah ini awalnya bukan dibangun zaman millenium, bangunan rumah sudah masuk cagar budaya.
Berdasarkan catatan sejarahnya, rumah dahor heritage ini mulanya merupakan rumah dinas warga negara Belanda saat bertempat tinggal di Kota Balikpapan.
Rumah ini merupakan bagian dari fasilitas bagi karyawan orang Belanda yang bekerja di perusahan perminyakan kala itu.
Namanya bukan Pertamina namun waktu itu masih bernama Bataafsche Petroleum Maatchappij.
Saat ditemui Tribunkaltim.co, satu di antara pengunjung, Haryadi.
Ia menuturkan, berkunjung ke museum Dahor Heritage sangat bermanfaat.
Setiap pengunjung memperoleh informasi berharga soal perkembangan Balikpapan dari waktu ke waktu.
"Banyak yang kita tidak ketahui seperti apa sejarah Balikpapan itu," ungkapnya.
Mendatangi rumah ini banyak gunanya.
"Kita bisa melihat Balikpapan tempo dahulu," ujar pria yang kini menjabat sebagai Area Operation Manager Bank Mandiri wilayah Balikpapan.
Bagi dia, museum di Balikpapan harus diperbanyak.
Museum menjadi satu elemen dalam mendukung keberhasilan wisata di Kota Balikpapan.
Mengisi waktu liburan akhir pekan di museum sangat bernilai. Liburan keluarga lebih bermakna.
"Kita bisa tahu sejarahnya. Kalau kita sudah mengerti sejarahnya pastinya kita bisa mencintai Kota Balikpapan," ujarnya.
Selain itu, Kita bisa lebih peduli, untuk bersama-sama ingin ikut memajukan Kota Balikpapan tercinta.
"Orang dahulu membangun bersusah payah kita hanya lanjutkan untuk terus meningkatkan kemajuan kota," kata Hariyadi.
• 9 Manfaat Tersembunyi Buah Durian untuk Kesehatan, Bisa Menurunkan Depresi
• Indonesia akan Alami Fenomena Supermoon, BMKG Beri Peringatan Waspada Pasang Maksimum Air Laut
• Si Kuncung, Bus Wisata Ketiga di Semarang yang Resmi Dioperasikan, Intip Keunikannya
• Intip Keindahan Laguna Hutt - Pink Lake yang Cantik di Australia, Warna Airnya Dapat Berubah
• Super Snow Moon Akan Hiasi Langit Indonesia Malam Ini, Simak Waktu Terbaik Menyaksikannya
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Ingin Berwisata Sejarah di Kota Balikpapan, Ini Alamat-alamat Rumah Dahor Peninggalan Belanda