TRIBUNTRAVEL.COM - Saat ini sudah banyak aplikasi dating dengan berbagai pendekatan, seperti Dating AI, Tinder, Setipe.com bahkan hingga Hater.
Namun, bila kamu ingin mencoba aplikasi dating dengan pendekatan ilmiah, kamu bisa mencoba Pheramor.
Keunikan dari Pheramor adalah, layanan ini mencocokkan orang-orang berdasarkan kompatibilitas kimia dengan menganalisis dan membandingkan DNA mereka.
Oleh karena itu, bila kamu mendaftar dalam aplikasi ini maka perusahaan akan mengirimkan kepada kamu kit analisis DNA untuk mengambil sampel pada bagian pipi.

• Dating AI - Ingin Punya Pacar Mirip Artis Dunia atau Serupa Seperti Mantan? Coba Aplikasi Ini
Setelah itu, Pheramor dari sampel tersebut akan menganalisis DNA tersebut dengan urutan 11 gen yang diduga memiliki kompatibilitas secara kimia.
Kemudian, perusahaan mengirimkan tiga orang potensi kecocokan pengguna di sekitar wilayah mereka dengan masing-masing dinilai dari 0 hingga 100.
CEO dan pendiri Pheramor Dr. Brittany Barreto baru-baru ini mengatakan kepada KHOU bahwa gen-gen ini memiliki sandi protein untuk sistem kekebalan tubuh.
Sehingga, para ilmuwan telah menunjukkan dalam lusinan publikasi bahwa orang tertarik satu sama lain ketika gen HLA mereka berbeda.
Gen HLA yang berbeda ini dipercaya bisa memprediksi ketertarikan tersebut.

• Ilmuwan Tiongkok Mengklaim Berhasil Mengubah DNA pada Bayi Sehingga Kebal Terhadap HIV dan AIDS
Melalui laman site nya, Pheramor mengatakan bahwa mereka melakukan pendekatan yang didasarkan pada konsep feromon, zat kimia yang mempengaruhi perilaku dan fisiologi individu.
Namun, aplikasi layanan dating berdasarkan perhitungan kompatabilitas menuai pro dan kontra.
Profesor Richard Doty dari Universitas Pennsylvania mengatakan bahwa gagasan feromon yang menentukan ketertarikan adalah sia-sia.
"Jika feromon manusia benar-benar memunculkan jenis perilaku yang kita lihat pada mamalia lain, kereta bawah tanah New York City akan berada dalam keadaan kekacauan," tambah Doty.
Layanan kencan berbasis DNA mendorong pengguna untuk juga menautkan profil media sosial mereka dengan aplikasi khusus.
Hal ini memungkinkan algoritme untuk mengambil data untuk sifat-sifat kepribadian dan minat bersama, untuk meningkatkan peluang menemukan kecocokan ini.
• The Village Purwokerto, Objek Wisata Baru di Baturraden yang Tawarkan Suasana ala Eropa
• Mitos dan Asal-usul Gunung Bawang, Objek Wisata di Bengkawang yang Populer di Kalangan Pendaki
• Promo Seaworld Ancol - Diskon 50 Persen Khusus Anak-anak, Cek Syarat dan Ketentuan yang Berlaku
• Bosan dengan Kehidupan di Perkotaan? Tenang Diri Sejenak dengan Mendaki Puncak Lalana di Bogor
• Mengenal Lebih Dekat Geamana, Desa di Rumania yang Berubah jadi Danau Beracun
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)