TRIBUNTRAVEL.COM - Kawasan Pasir Berbisik di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Jawa Timur dilanda banjir, Selasa (29/1/2019).
Informasi ini disampaikan akun Instagram @wartabromo yang diunggah ulang oleh akun Instagram @gunungindonesia.
"Hujan deras mengakibatkan banjir di lautan pasir Bromo, Selasa (29/1/2019).
Kondisi ini kerap terjadi saat hujan sangat deras di area atas dan akan menambah sensasi offroad.
Bromo tetap aman dikunjungi kok sob (emoticon)," tulis akun Instagram @gunungindonesia.
Meski masih aman dikunjungi, namun tak sedikit wisatawan yang khawatir dengan kondisi ini.
Akibatnya, kunjungan ke Gunung Bromo beberapa hari terakhir ini menurun.
"Gara-gara ada yang merekam dan diunggah ke medsos Bromo banjir, wisatawan jadi berkurang dan menurun. Ini terjadi sudah tiga hari, pengunjung mulai sepi," kata Umam, salah satu sopir jeep di Gunung Bromo, dikutip dari SURYA.co.id, Kamis (31/1/2019).
Ia pun sangat menyesalkan kondisi ini.
Menurutnya, kondisi ini kerap terjadi saat musim penghujan dan tidak berbahaya.
"Hanya lewat. Tidak menggenang. Dan paling lama satu jam, air sudah hilang," jelasnya.
Senada dengan Umam, Kasi Pengelolaan Wisata Wilayah I Taman Nasional Tengger Bromo Semeru (TNBTS) Sarmin, mengatakan hal serupa.
Sarmin menjelaskan, curah hujan saat ini berpotensi membuat kawasan-kawasan itu tergenang air dan menyebabkan banjir.
Situasi ini akan membuat struktur hamparan pasir lembek, sehingga membentuk sungai-sungai sementara, terutama di sekitar arah menuju Pasir Berbisik.
"Nah kondisi ini, akan sulit. Kendaraan bermotor pasti akan kesulitan melewati lautan pasir. Ini aman, tapi tetap berhati-hati," jelasnya.
Sarmin menambahkan, jika kendaraan masih bisa lewat, berarti tak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Kalau bisa lewat gak masalah, itupun satu atau dua jam kemudian akan surut ketika hujan berhenti," kata Sarmin.
"Artinya itu memang sementara dan hilang, tidak masalah, jangan terlalu mengkhawatirkan," lanjutnya.
Sarmin mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi hal itu dengan menyiagakan beberapa petugas di sejumlah kawasan.
Satu di antaranya di aliran sungai artesis yang mengalir di lautan pasir.
Antisipasi itu utamanya dilakukan pada pagi hari saat pengunjung ramai.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)