Breaking News:

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Lampion, Ternyata Berasal dari Zaman Dinasti Han Timur Kuno

Lampion diyakini bermula pada zaman Dinasti Han Timur Kuno yang berdiri pada tahun 25-220 masehi.

INSTAGRAM/@joeluluk
Mengenal Lebih Dekat Sejarah Lampion, Ternyata Berasal dari Zaman Dinasti Han Timur Kuno 

TRIBUNTRAVEL.COM - Perayaan Imlek atau Tahun Baru China tidak lepas dari pemasangan lentera China atau lampion.

Biasanya lampion ini berwarna merah dengan lampu di dalamnya sehingga tampak menyala.

Lampion-lampion mulai dipasang di kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Kamis (21/1/2016). Panitia Bersama Imlek Solo 2567 akan memasang sekitar 4.000 lampion di kawasan Pasar Gede dan Kali Pepe untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2567 yang jatuh pada 8 Februari 2016. Perayaan Imlek di Solo akan disemarakkan sejumlah acara, antara lain pentas barongsai dam liong, penyalaan kembang api, donor darah, dan aksi sosial.
Lampion-lampion mulai dipasang di kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Kamis (21/1/2016). Panitia Bersama Imlek Solo 2567 akan memasang sekitar 4.000 lampion di kawasan Pasar Gede dan Kali Pepe untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2567 yang jatuh pada 8 Februari 2016. Perayaan Imlek di Solo akan disemarakkan sejumlah acara, antara lain pentas barongsai dam liong, penyalaan kembang api, donor darah, dan aksi sosial. (KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA)

Lampion pun kini menjadi simbol budaya China di seluruh dunia.

Biasanya lampion ada di klenteng atau restoran China.

Selain itu, lampion pun biasanya ada di tempat tinggal etnis Tionghoa di suatu wilayah yang biasa disebut Pecinan.

Menjelang perayaan Imlek di Indonesia, lampion seolah menjadi semakin familiar.

Beberapa daerah bahkan mengadakan festival lampion untuk memeriahkan perayaan Imlek, seperti di Solo, Jawa Tengah.

Saat ini pun bentuk lampion semakin beragam seperti hewan zodiak.

Masa Lalu Lampion

Lampion diyakini bermula pada zaman Dinasti Han Timur Kuno yang berdiri pada tahun 25-220 masehi.

2 dari 3 halaman

Masyarakat pada masa itu akan menutup lilin dengan bingkai bambu, kayu, atau jerami gandum dan merentangkan sutra atau kertas sehingga api tidak mati tertiup angin.

Penutup lampion pun seringkali dihias dengan beberapa karakter atau bentuk-bentuk lainnya.

Kesimpulannya, awal mula lampion hanyalah merupakan sarana penerangan agar lilin tidak mudah mati terkena angin.

Lampion kemudian diadopsi oleh para biksu Buddha sebagai bagian dari ritual ibadah mereka pada hari kelima belas pada bulan pertama kalender bulan.

Kaisar pada masa itu kemudian memerintahkan masyarakat agar bergabung dalam ritual itu untuk menghormati Buddha dan membawanya ke Istana Luoyang.

Awal Mula Festival Lampion

Lampion mulai digunakan untuk festival pada masa Dinasti Tang.

Festival lampion ini dirayakan setiap tahun, pada hari kelima belas kalender bulan.

Tanggal itu pun ditetapkan sebagai akhir Tahun Baru China.

Perayaan puncak pada festival itu adalah memakan Tang Yuan, sajian bola nasi ketan yang diisi pasta wijen.

3 dari 3 halaman

Jalannya festival penuh dengan cahaya lampion dan perayaan bersama keluarga.

Saat ini lampion bundar berwarna merah merupakan yang paling diasosiasikan sebagian besar orang di seluruh dunia sebagai lampion China.

Warna merah itu menyimbolkan kemakmuran dalam budaya China.

Samson, Sendok Sayur yang Menjadi Viral di Instagram, Followersnya Lebih dari 86 Ribu

5 Tes Sederhana untuk Mengetahui Kondisi Kesehatanmu saat Ini, Waspadai Rambut Rontok Berlebih

Promo Jungle Waterpark dan Trans Studio Bandung - Nikmati Diskon Tiket Masuk hingga 50%

4 Tips Merawat Tas Kanvas Agar Lebih Awet, Cukup Dilap dengan Kain Basah

3 Tips Memilih Sepatu yang Dapat Bertahan Lama dan Memang Layak Dibeli, Selalu Perhatikan Kualitas

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Sejarah Lampion, Penerangan pada Zaman Dinasti Han Timur"

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Sejarah LampionlampionZaman Dinasti Han Timur KunoChina
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved