lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Konsep Aerotropolis digadang-gadang jadi impian untuk pembangunan wilayah di New Yogyakarta International Airport (NYIA).
Aerotropolis pada konteks ini adalah konsep penyusunan kota atau wilayah yang bertata letak, infrastruktur dan ekonomi berpusat pada bandar udara
Masterplan Aerotropolis ditargetkan selesai disusun akhir tahun ini mengingat April 2019, NYIA direncanakan sudah beroperasi.
Perkembangannya, sudah hampir rampung dan diperkirakan akhir tahun bisa diselesaikan.
“Kita target akhir tahun ini beres. Masterplan Aerotropolis ini juga sudah masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Semoga realisasinya bisa benar-benar
berjalan sesuai Masterplan supaya wilayah di sekitar bandara baru (NYIA) bisa tertata dengan baik,” kata Mansur, Senin (12/11/2018).
Dijelaskan lebih rinci oleh Mansur, Aerotropolis merupakan pengembangan dari Aerocity.
Jika Aerocity mencakup sebuah kota, Aerotropolis sampai sebuah wilayah.
Oleh karenanya, cakupan wilayah yang masuk dalam konsep Aerotropolis lebih luas dari Aerocity. Yaitu, hampir sekitar 15 kilometer dari bandara.
Tak heran, aspek dan bidang penataannya juga lebih banyak dari Aerocity. Aerotropolis di Kulon Progo misalnya, bakal mencakup lahan pertanian dan perkebunan disana.
Pasalnya, pertanian dan perkebunan menjadi salah satu bidang yang tak bisa dikesampingkan menyangkut kultur dan budaya masyarakat disana.
“Aerotropolis ini menjadikan wilayah di sekitar bandara tertata dengan baik. Bidang industri, perkantoran, pemukiman dan jalur transportasi akan diatur supaya
terkontrol dan sesuai dengan konsep Aerotropolis. Termasuk lahan pertanian yang peruntukkannya harus jelas. Artinya tidak boleh dialihfungsikan,” kata Mansur.
Pada akhirnya, menurut Mansur, kunci utama Aerotropolis berjalan dengan baik sejatinya adalah penerapannya nanti.
Menurutnya, ketika konsep Aerotropolis sudah disusun dengan baik, proses realisasi di lapangan harus sesuai dengan aturan yang ada. Walhasil, manfaatnya bisa benar-
benar dirasakan masyarakat setempat.
Penerbangan Internasional Dialihkan ke NYIA
Bandara Internasional Adisutjipto bakal berbagi jadwal penerbangan dengan Yogyakarta International Airport New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon, Kulonprogo.
Sekitar 30 persen penerbangan bakal dipindahkan ke NYIA ketika bandara baru tersebut telah beroperasi secara terbatas mulai April 2019.
Saat ini, Adisutjipto melayani sekitar 180 jadwal penerbangan per hari untuk segmen domestik maupun internasional.
Penerbangan internasional saat ini hanya dilayani untuk empat jadwal ke Singapura dan Malaysia melalui dua maskapai dan rencananya akan ketambahan dua slot penerbangan lagi pada Oktober nanti.
Adapun secara total jumlah penumpang di Adisutjipto saat ini mencapai 26.000 orang per hari atau 8 juta per tahun.
Sedangkan NYIA memiliki kapasitas jauh lebih besar hingga 14 juta penumpang per tahun sehingga jumlah penerbangannya akan jauh lebih banyak.
Adisutjipto saat ini disebutnya sudah overcapacity (padat melebihi kapasitas) sehingga kerap kali terjadi keterlambatan jadwal penerbangan.
Daya tampung maksimalnya sebetulnya hanya sekitar 2 juta penumpang namun saat ini sudah dipadati hingga empat kali lipatnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Konsep Aerotropolis New Yogyakarta International Airport Dikebut
