Breaking News:

Bukan Celsius, Ini Alasan Amerika Serikat Gunakan Satuan Fahrenheit dalam Mengukur Suhu

Sementara sebagian besar negara di dunia ini mengukur suhu dengan satuan Celsius, Amerika Serikat menggunakan satuan Fahrenheit.

thecalculatorsite.com
Ilustrasi termometer Fahrenheit dan Celsius 

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat berlibur ke negara empat musim, tentu penting bagi kita untuk mengecek suhu udara harian.

Hal ini diperlukan agar kita dapat mengantisipasi suhu yang panas atau dingin saat beraktivitas.

Tak terkecuali saat kita pergi ke Amerika Serikat.

Termometer
Termometer (Shutterstock via vox.com)

Namun, sementara sebagian besar negara di dunia ini mengukur suhu dengan satuan Celsius, Amerika Serikat menggunakan satuan Fahrenheit.

Penggunaan satuan Celcius dan Fahrenheit memiliki sejumlah perbedaan.

Satu di antaranya adalah perbedaan penghitungan.

Celcius termasuk sistem hitungan matriks (metrik), sedangkan Fahrenheit termasuk sistem hitungan imperial.

Sistem penghitungan matriks ini digunakan sehari-hari untuk berbagai pengukuran.

Seperti menghitung jarak dengan milimeter (mm), sentimeter (cm), meter (m), kilometer (km), dan sebagainya.

Penghitungan matriks juga digunakan untuk mengukur berat.

2 dari 3 halaman

Yaitu gram (gr), kilogram (kg), serta suhu yang menggunakan Celcius.

Sementara sistem penghitungan imperial tidak banyak digunakan di Indonesia, seperti inch, cup, dan mengukur suhu dengan satuan Fahrenheit.

Celcius dan Fahrenheit juga memiliki perbedaan pada titik beku dan titik didihnya.

Dalam pengukuran suhu menggunakan satuan Celcius, titik beku berada di suhu 0 derajat, sedangkan titik didih berada di suhu 100 derajat.

Pada pengukuran menggunakan satuan Fahrenheit, titik beku berada di suhu 32 derajat, dan titik didih berada di suhu 212 derajat.

Kenapa Amerika menggunakan sistem penghitungan secara imperial ini?

Penghitungan Fahrenheit ditemukan oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dan dipatenkan pada 1724 dan menjadi bagian dari British Royal Society.

Pada abad ke-18 dan 19 saat Inggris menaklukkan banyak negara jajahannya, pengukuran dengan sistem imperial ini semakin tersebar luas.

Karena inilah Fahrenheit kemudian menjadi sistem standar yang digunakan oleh wilayah-wilayah kekuasaan Inggris.

Kemudian pada akhir abad ke-20 atau pada masa Revolusi Perancis, sistem penghitungan matriks, seperti Celcius, meter, dan kilogram, lebih banyak digunakan.

3 dari 3 halaman

Sistem penghitungan dengan matriks akhirnya semakin populer dan digunakan di negara-negara berbahasa Inggris.

Karena kepopuleran sistem penghitungan matriks, Amerika kemudian sempat ikut mencoba sistem ini.

Tahun 1875, penggunaan sistem matriks ini disahkan dalam sebuah kongres di Amerika Serikat dan dibuatlah sebuah alat bantu bernama United States Metric Board unutk memudahkan pembelajaran.

Namun penduduk Amerika Serikat menolak penggantian sistem pengukuran ini.

Pemerintah Amerika Serikat juga tidak mewajibkan masyarakat untuk mempelajari dan menggunakan sistem penghitungan yang baru tersebut.

Masyarakat pun kemudian tidak mau mengubah kebiasaan mereka melakukan penghitungan dengan sistem imperial.

Begitu juga dengan para siswa sekolah yang kesulitan mempelajari dan berhitung dengan menggunakan dua satuan yang berbeda.

Pemerintah Amerika Serikat juga menganggap akan ada banyak anggaran yang harus dikeluarkan untuk mengubah kebiasaan penghitungannya.

Dan akhirnya hingga saat ini, Amerika Serikat masih menggunakan sistem penghitungan imperial dalam kesehariannya.

Artikel ini telah tayang di laman bobo.grid.id dengan judul Pengukuran Suhu di Amerika Bukan Menggunakan Celcius, Apa Sebabnya?

Selanjutnya
Sumber: Grid.ID
Tags:
Amerika Serikat Quincy Jones Pager (Beeper) Brittney Griner Benjamin Franklin Christopher Columbus John Adams
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved