TRIBUNTRAVEL.COM - Berita duka datang dari Andika Pratama seorang pendaki gunung yang meninggal saat mendaki gunung Cartensz, Sabtu (3/11/2018).
Dikutip dari Kompas.com, dugaan penyebab kematian Andika dikarenakan tertimpa batu saat mendaki Cartensz Pyramid, Gunung Cartensz, Papua.
Berdasarkan keterangan dari kepolisian lokasi tempat Andika tertimpa batu memang dikenal rawan longsor.
Yosua Noya, rekan korban, mengungkapkan insiden tersebut terjadi pada Sabtu (3/11/2018), dikutip dari Kompas.com, Selasa (6/11/2018).
Puncak Jaya atau Cartensz Pyramid ialah puncak yang jadi bagian dari Barisan Sudirman yang terdapat di Provinsi Papua.
TribunTravel telah merangkun tujuh fakta tentang Gunung Cartensz.
1. Gunung tertinggi di Asia Tenggara

Dengan ketinggian mencapai 4.884 mdpl, Gunung Cartensz menjadi gunung tertinggi di Indonesia.
Gunung Cartensz juga menjadi gunung tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Gunung Hkakabo Razi di Myanmar.
Gunung Hkakabo memiliki ketinggian mencapai 5.881 mdpl.
2. Punya Jalur yang Sulit

Dikutip dari Tribun Palembang, pendakian Gunung Cartensz termasuk dalam aktivitas ekstrem.
Gunung ini memiliki jalur pendakian yang terjal dan cuaca tidak menentu.
Selain dibutuhkan kemampuan fisik dan mental, pendaki juga harus memiliki kemampuan bertahan hidup yang baik.
Navigasi yang matang, membawa perbekalan yang cukup, serta lebih baik menyewa guide untuk memandu perjalanan.
3. Puncak Carstensz Punya Cuaca yang Ekstrem

Cuaca di puncak Cartensz tidak bisa diprediksi.
Bagi pendaki yang tertantang ke sana, disarankan untuk selalu menjaga diri.
Kadar oksigen di puncak Cartensz sangat tipis, sehingga disarankan untuk tidak bergerak bebas.
Saat berada di puncak Cartensz, bisa merasakan sensasi hujan air, hujan es, dan hujan salju.
4. Penemuan fosil hewan laut di puncak Carstensz

Satu di antara keunikan lainnya yang dimiliki oleh gunung ini selain punya salju adalah ditemukannya benda-benda laut, seperti kerang.
Hal ini dikarenakan dahulu puncak gunung Jayawijaya atau Cartensz merupakan sebuah dasar laut.
Akibat berpisahnya tanah Papua dan Australia, akhirnya membuat tanah tersebut naik ke atas, keadaan ini terdorong oleh gesekan lempeng bumi.
Peristiwa alam ini membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan hingga ratusan tahun.
5. Pendakian gunung Cartensz jadi pendakian paling mahal di dunia

Dikutip dari National Geographic.co.id, bahwa puncak Cartensz merupakan satu di antara tempat termahal di dunia.
Sulit transportasi dan sedikitnya penyedia paket pendakian menjadi alasan utama biaya pendakian ke puncak Cartensz menjadi sangat mahal.
6. Heinrich Harrer merupakan pendaki pertama kali yang sanggup mencapai puncak

Heinrich Harrer merupakan seorang pendaki yang cukup terkenal di dunia pendakian.
Ia pernah menuliskan pengalamannya menjelajah dalam sebuah novel Seven Years In Tibet.
Selain film kisah perjalanannya juga bisa kamu saksikan dalam film yang berjudul sama.
Pendaki Heinrich Harrer di gunung Jaya Wijaya seakan-akan telah menginspirasi para pendaki lainnya.
Ia mendaki puncak gunung Jaya Wijaya pada 1962, dan jadi pendaki pertama yang bisa mencapai puncak.
Setelah itu barulah muncul beberapa pendaki lainnya hingga saat ini.
7. Ditemukan oleh seorang petualang Belanda

Pada mulanya gunung ini bernama Carstensz Pyramid.
Munculnya nama tersebut bertujuan untuk menghormati seorang petualang Belanda yang berhasil menemukan gunung ini.
Pada 1623 ia dianggap pembohong karena mengaku pernah melihat sebuah gunung tertutup salju di kawasan tropis.
Kemudian, dengan campur tangan politik pada 1960-an, namanya diubah menjadi gunung Jayawijaya, hingga saat ini.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)