TRIBUNTRAVEL.COM - Banyak dari kita yang beranggapan jika dinding pembatas hanya digunakan untuk memisahkan dua negara.
Namun pemandangan berbeda akan kamu temukan di Peru.
Dinding pembatas di Peru tak cuma dibangun untuk memisahkan negara itu dengan negara tetangga.
Dinding pembatas di sana juga dibangun sebagai pemisah antara si kaya dan si miskin.
• Gunung Pelangi di Peru Ternyata Ada Sejak Ribuan Tahun Silam, Seperti Apa Wujudnya?

• Pria di Peru Ceraikan Istri Setelah Lihat Affairnya dengan Pria Lain Lewat Google Street View
Disebut "Wall of Shame", dinding sepanjang 10 kilometer dengan tinggi 3 meter itu dilapisi dengan kawat berduri di atasnya.
Siapa sangka, ada realita menyedihkan di balik dibuatnya dinding tinggi berlapis kawat berduri itu.
Dilansir TribunTravel.com dari laman Dailymail.co.uk, kawat berduri itu sengaja dipasang untuk menghindari orang yang kurang mampu melakukan tindak kriminal, misalnya mencuri.

Dinding pembatas di Peru - hotel-r.net
• Relief Mirip Emoji Berusia 3.800 Tahun yang Ditemukan di Peru Ini Ternyata Simpan Makna Menyedihkan
Fenomena diskriminasi sosial ini terjadi di negara Peru, mengakibatkan warga yang kaya tidak mau berhubungan dengan warga miskin.
Jika tidak diberi batasan tembok ini, mereka khawatir orang miskin akan menjarah rumah mereka.
Sebuah media lokal dari daerah setempat mengatakan, "rumah-rumah penduduk kota miskin hanya diterangi lilin dengan atap dan dinding yang rusak, sangat kontras dengan rumah bertingkat di kota sebelah yang dibangun dengan dana puluhan juta pounds."
Keberadaan tembok 'Wall of Shame' ini sebenarnya menuai banyak kritik dan kecaman dari warga Peru lainnya.

Dinding pembatas di Peru- dailymail.co.uk
• Tanpa Kontak dengan Dunia Luar, Inilah Suku Terasing yang Ditemukan di Perbatasan Peru dan Brasil
Mereka menganggap hal ini menyebabkan kesenjangan sosial dan rasis.
Tidak semua orang miskin adalah penjahat dan penjarah yang suka mencuri.
Potret Kontras Kaya dan Miskin di Seluruh Dunia
Kesenjangan sosial antara kaya dan miskin adalah masalah yang dihadapi banyak negara beberapa dasawarsa terakhir.
Tidak hanya di Indonesia dan negara di Benua Asia, kesenjangan antara kaya dan miskin adalah fenomena global.
• Berbeda dengan Indonesia, Masakan Khas Peru Cenderung Bercita Rasa Asam dan Asin
Mungkin tidak semua orang menyadarinya, tetapi fotografer dan pembuat film dokumenter Johnny Miller ingin memperlihatkannya.
Pada akun Instagramnya @millefotosa, dijelaskan bahwa Miller adalah seorang fotografer profesional di Cape Town, Afrika Selatan yang juga merupakan pendiri 'Unequal Scenes and africanDRONE'.

• Realita Dibalik Dinding Pembatas Kota yang Memisahkah Si Kaya dan Si Miskin
Johny Miller sering memposting potret perbedaan mencolok orang kaya dan orang miskin di berbagai kota di seluruh dunia.
Ingin lihat foto-foto menakjubkan hasil jepretan Johnny Miller?
Yuk simak rangkuman TribunTravel dari laman Instagram @millefotosa via Scoopwhoop.com berikut ini.
1. Foto ibukota perekonomian India, Mubai
• 6 Cara Gila Fotografer Demi Menangkap Momen Sempurna Melalui Lensa Kameranya
2. Cape Town
• Fotografer Asal Irlandia Ini Gabungkan Potret Berlin 100 Tahun Lalu dengan Sekarang, Hasilnya Unik
3. Primrose, Gauteng, Afrika Selatan
• 5 Trik Foto Ponsel Agar Terlihat Seperti Fotografer Profesional, Cocok Buat Traveling
4. Pietermaritzburg, Afrika Selatan
• 5 Trik Foto Ponsel Agar Terlihat Seperti Fotografer Profesional, Cocok Buat Traveling
5. Tembisa, Gauteng
• Berbekal Plastik, Fotografer Ini Hasilkan Foto Keren dan Berefek Dramatis! Simak Triknya
6. Kota Meksiko
• Seorang Fotografer Ungkap Alasan Mengapa Pria-pria India Sering Bergandengan Tangan Satu Sama Lain
(TribunTravel)