Breaking News:

Makhunik, Desa Kurcaci Berusia 1.500 Tahun di Perbatasan Iran-Afghanistan

Desa Makhunik dijuluki Desa Kurcaci dan terletak di satu sudut terpencil di Provinsi Khorasan, Iran Selatan, dekat dengan perbatasan Afghanistan.

Mohammad M. Rashed via bbc.com
Desa Kurcaci di Iran 

TRIBUNTRAVEL.COM - Di wilayah perbatasan Iran dan Afghanistan, terdapat Desa Makhunik yang juga dijuluki 'desa kurcaci'. Apa penyebabnya bisa mendapat julukan seperti itu?

Traveler, wisata di kawasan Timur Tengah menawarkan begitu banyak destinasi yang unik sekaligus eksotik.

Satu di antaranya adalah desa yang dijuluki 'desa kurcaci' di Iran.

(bbci.co.uk)

Monster atau Bukan? Ukuran Tubuh 10 Binatang Super Besar Ini Bikin Manusia Tampak Sekecil Kurcaci

Desa ini bernama Makhunik.

Desa Makhunik terletak di satu sudut terpencil di Provinsi Khorasan, Iran Selatan, dekat dengan perbatasan Afghanistan.

Mengutip laman intisari.grid.id, usia Desa Makhunik ternyata sudah mencapai 1.500 tahun.

Saat itu, para penduduknya memiliki tinggi badan tak lebih dari 1 meter.

Penduduk di sana terindikasi menderita dwarfisme, kondisi di mana seseorang tidak mengalami pertumbuhan yang normal.

(tripyar.com)

Terlihat Usang dari Luar, Begitu Masuk ke dalam, Siap-siap Melongo di Rumah Kurcaci Ini

Dari sekitar ratusan rumah batu dan tanah liat yang membentuk desa kuno, 70 hingga 80 di antaranya memiliki ketinggian yang sangat rendah.

Rumah itu tingginya kurang dari 2 meter, dengan pintu yang sangat pendek.

2 dari 4 halaman

Hal ini membuat orang harus membungkuk untuk melewatinya.

Beberapa dari rumah-rumah ini memiliki langit-langit berjarak 140 cm dari atas permukaan lantai.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi dwarfisme penduduk Desa Makhunik.

Yakni, perkawinan antara kerabat dekat, pola makan yang buruk, dan air minum yang tercampur merkuri.

(tripyar.com)

Bacha Posh, Tradisi Besarkan Anak Perempuan jadi Laki-laki di Afghanistan dan Dianggap Lazim

(Amusing Planet/Mohammad M. Rashed)

Di Afghanistan, Kalajengking Dijadikan Rokok! Jangan Coba-coba, Ini Bahayanya

(tripyar.com)

Mengenal 4 Tradisi Minum Teh dari Beberapa Negara di Dunia, Mulai Iran hingga Jepang

(Twitter/@irannewspaper)

Brand Ambasador Samsung Rusia Dituntut 25 Miliar Karena Ketahuan Menggunakan Iphone

Sementara itu, selama berabad-abad, leluhur Makhunik juga hidup dalam isolasi.

Wilayah ini kering, sunyi, dan tandus yang membuat tanaman sulit untuk tumbuh serta binatang sulit diternakkan.

Lobak, gandum, barley dan buah yang disebut jujube hanyalah beberapa di antara sedikit jenis tanaman yang dapat tumbuh di sana.

Penduduk Desa Makhunik hidup dengan mengonsumsi makanan vegetarian.

Seperti kashk-beneh (terbuat dari whey dan sejenis kacang pistachio yang tumbuh di pegunungan) serta pokhteek (campuran whey kering dan lobak).

7 Hotel Murah Bogor Tarif Dibawah Rp 150 Ribu, Punya Lokasi Strategis dan Fasilitas Lengkap

Tak cuma itu saja, malnutrisi juga berkontribusi secara signifikan terhadap defisiensi tinggi penduduk.

3 dari 4 halaman

Keadaan yang terisolasi juga memaksa penduduk hanya bisa menikah di antara keluarga dekat.

Ini pula yang memungkinkan gen buruk dimiliki oleh kedua orangtua dapat menurun pada anaknya.

Beberapa gen ini berkontribusi dalam dwarfisme.

Pada pertengahan abad ke-20, desa ini mulai tersentuh pembangunan jalan dan akses kendaraan yang memudahkan penduduk untuk mencari kebutuhan sehari-hari.

Termasuk memperoleh bahan makanan, sehingga mereka mulai dapat menyantap nasi dan ayam.

Efeknya, dwarfisme di Desa Makhunik mulai berkurang.

Mengutip sputniknews.com pada 2016 lalu, ada sekitar 700 orang yang masih tinggal di Desa Makhunik.

(Twitter/@Nezare)

10 Foto Ini Tunjukkan Hal Tak Terduga yang Bisa Kamu Temui Saat Traveling

Desain rumahnya juga masih mempertahankan unsur-unsur arsitektur Neolitik.

Warnanya juga masih sama seperti saat dulu digunakan sebagai kamuflase dari penjajah.

Berkat warnanya pula, keberadaan desa ini sulit terlihat dari kejauhan.

4 dari 4 halaman

Akan tetapi, penduduk Desa Makhunik masih hidup susah.

Para pemuda memilih pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, para wanita menenun, sedangkan yang lansia bergantung pada subsidi pemerintah.

Meski begitu, arsitektur rumah yang unik mirip dengan jamur ini berpotensi untuk dijadikan tempat wisata.

Dengan begitu, diharapkan penduduk Makhunik dapat menciptakan peluang lapangan pekerjaan maupun bisnis di desanya.

Artikel ini telah tayang di laman intisari.grid.id dengan judul Mengintip 'Desa Kurcaci' di Iran, Rumah Penduduknya Tak Sampai 2 Meter

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comDesa KurcaciMakhunikIranAfghanistan Ebrahim Raisi Sardar Azmoun Bolani Agustinus Wibowo Ruhollah Khomeini
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved