Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Tahukah kamu jika virus tidak hanya menginfeksi masyarakat modern?
Virus sudah ada sejak 12 ribu tahun yang lalu selama periode Neolitikum.
Ialah Virus Smallpox yang paling mematikan dan dahsyat, virus yang pertama kali muncul di India sekitar 11 ribu tahun silam.
Dilanjutkan virus herpes yang diketahui menginfeksi leluhur manusia modern sekitar 80 juta tahun yang lalu.

• 5 Pulau Paling Berbahaya di Dunia, Gruinard Tak Boleh Didekati Manusia Karena Berisi Virus Anthrax
Berbeda dengan zaman sekarang yang sudah dilengkapi dengan pengobatan modern, pengobatan virus pada masa lalu terbilang cukup awam.
Kondisi ini yang membuat penyebaran virus tergolong cepat dan mampu membunuh jutaan orang.
Dilansir TribunTravel.com dari laman listamaze.com, 6 virus paling mematikan sepanjang sejarah manusia.
1. Subtipe virus Influenza A H5N1 (Tingkat Kematian - 60%)

• Lokasi Tak Terduga di Bandara yang Dipenuhi Virus Berbahaya, Satu Diantaranya Baki Pemeriksaan
Subtipe virus Influenza A H5N1 juga dikenal sebagai virus “Flu Burung”.
Virus H5N1 yang mematikan pertama kali menginfeksi manusia pada 1997, sejak itu telah membunuh 60% dari pasien yang terinfeksi.
Virus itu ditularkan ke manusia oleh burung.
Sebuah penelitian yang dilakukan beberapa peneliti telah mengkonfirmasi mengapa virus itu sangat mematikan bagi manusia .
Penelitian itu mengungkapkan bahwa virus tersebut dapat memicu 10 kali lebih banyak protein inflamasi daripada virus H1N1.
Tingkat protein inflamasi virus yang tidak biasa ini menyebabkan pneumonia berat yang mengancam jiwa dan gangguan pernapasan akut pada manusia.
Flu burung sebenarnya adalah virus unggas yang mematikan bagi burung.
Selain komplikasi pernapasan, gejala lain terinfeksi virus ini termasuk muntah, diare dan gejala umum seperti flu juga terjadi.
Virus ini juga menyebabkan mengagalkan sistem kerja organ yang cukup parah.
2. Lujo virus (Angka Kematian - 80%)

• 10 Virus Komputer Paling Berbahaya di Dunia, Kebanyakan Sering Muncul di Pesan Masuk Email
Nama Lujo virus diambil dari wabah tahun 2008 di Lusaka (Zambia) dan Johannesburg (Republik Afrika Selatan).
Dua huruf pertama dari dua kota itu yang menciptakan nama virus Lujo.
Lujo virus adalah virus mematikan yang memiliki tingkat kematian kasus 80%.
Pada wabah tahun 2008 yang menginfeksi 5 orang, 4 orang di antaranya meninggal.
Para ilmuwan menyebut jika virus ini sama fatalnya dengan virus Ebola .
Wabah pertama diketahui disebabkan oleh agen perjalanan wanita yang tinggal di pinggiran Lusaka.
Dia menderita demam parah yang memburuk seiring waktu.
Virus Lujo diketahui menyebabkan demam berdarah (VHF) pada manusia.
Virus ini diketahui menyebabkan gejala mirip dengan Ebola seperti perdarahan gusi dan hidung.
3. Herpes B (Tingkat Kematian - 80%)

• 10 Foto Penampakan Pertama dari Inovasi Besar Dunia, Mulai dari Bola Sepak hingga Virus Komputer
Virus Herpes B sangat berbahaya dan memiliki tingkat kematian kasus mencapai 80%.
Virus mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan saraf atau kematian jika tidak diobati.
Diagnosis tepat waktu dan pengobatan yang tepat diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia.
Sejak penemuan Virus Herpes B pada 1932, ada 31 kasus infeksi tercatat, 21 di antaranya menyebabkan kematian.
Penyakit ini jarang terjadi di antara manusia, tetapi mudah ditularkan melalui monyet atau gigitan hewan.
Telah ditemukan bahwa sekitar 80 hingga 90% dari monyet rhesus membawa virus Herpes B.
Beberapa gejala penting dari infeksi virus termasuk sesak napas, kejang otot dan demam.
4. Virus Rabies (Tingkat Kematian - 100%)

• Elephant Rock, Batu Berbentuk Seperti Gajah yang Sedang Berendam di Samudera Atlantik
Virus rabies adalah virus neurotropik yang menyebabkan rabies pada manusia.
Virus ini ditularkan melalui air liur hewan dan melalui cairan manusia.
Pada 2009, wabah rabies yang parah menewaskan 93 anak di Angola.
Hampir 55.000 orang meninggal setiap tahun akibat rabies.
Penyakit virus zoonosis menyebar melalui hewan seperti kucing, kelelawar, anjing, monyet, dan luwak.
Pada 2010, virus rabies menewaskan 78 orang di Bali, Indonesia.
Virus Rabies berbahaya ketika pasien tidak diobati dengan vaksinasi.
Virus bertindak 100% ketika gejala berkembang.
Virus itu fatal karena secara langsung mempengaruhi otak dan sistem syaraf manusia dan hewan.
Gejala infeksi virus ini mulai dari hydrophobia hingga ketidakmampuan untuk bergerak.
Jika gejala muncul tingkat kematian hampir 100%.
5. Flu Spanyol (Tingkat Kematian - 2,5-50%)

• Lapar Tengah Malam? 6 Makanan Berikut Aman Dikonsumsi Tanpa Bikin Gemuk
Virus flu Spanyol adalah satu virus influenza H1N1 pertama yang menyebabkan pandemi mematikan pada 1918.
Pandemi ini menewaskan 50 juta orang.
Virus flu Spanyol membunuh lebih banyak orang daripada Perang Besar atau Perang Dunia I.
Nama Flu Spanyol muncul setelah virus ini menewaskan 8 juta orang di Spanyol (angka kematian tertinggi di negara manapun) selama 1918.
namun, asal muasal virus ini masih belum diketahui.
Beberapa percaya bahwa strain influenza mematikan berasal dari suatu tempat di China.
6. Virus Ebola (Tingkat kematian - hingga 90%)

• 4 Benda Ini Sebaiknya Tidak Disimpan di Dalam Dompet, Termasuk Kondom dan Struk Belanja
Virus Ebola adalah virus mematikan yang menyebabkan Ebola Virus Disease yang dulunya disebut sebagai Zaire Ebola virus.
Virus ini pertama kali ditemukan di dekat sungai dengan nama Ebola di Zaire pada 1976 .
Virus ini memiliki tingkat kematian yang tinggi yakni sebesar 90%.
Gejala awal virus mirip seperti influenza yakni sakit tenggorokan, demam, nyeri otot dan sakit kepala.
Gejala tahap berikutnya bisa berupa muntah, diare, darah dalam tinja, ruam, dan gangguan ginjal dan hati.
Jika pasien tidak dirawat sejak dini bisa mematikan dan mengancam nyawa.