Breaking News:

Pulau Morotai, Satu-satunya Saksi Sejarah Perang Dunia II di Indonesia yang Masih Bertahan

Pulau Morotai terletak di utara Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara.

Tribun Jabar/Ragil Wisnu Saputra
Museum Perang Dunia II di Morotai, Maluku Utara. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pulau Morotai terletak di utara Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara.

Pulau ini merupakan satu pulau paling utara di Indonesia dan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Halmahera Utara.

Keindahan Morotai dengan segudang sejarah dari Perang Dunia II membuatnya dijuluki sebagai, “Mutiara di Bibir Pasifik”.

Kota paling besar di Morotai adalah Daruba yang berlokasi di sebelah selatan, di bagian utara pulau ini berbatasan dengan Filipina, dan di bagian timurnya adalah Samudera Pasifik.

Morotai pada abad ke-15 hingga abad ke-16 berada di bawah kekuasaan Kesultanan Ternate.

Portugis sempat singgah namun tidak diterima Kesultanan Ternate dan Halmahera sehingga Portugis pun hengkang.

Jadi Lokasi Shooting Video Klip Terbaru Anang Ashanty, Keindahan Pulau Morotai Bikin Mupeng Liburan

Kompas.com melansirkan bahwa Pulau Morotai adalah bagian dari sejarah Perang Dunia II yang awalnya diduduki oleh Jepang lalu direbut oleh Amerika Serikat pada September 1944.

Amerika menggunakan pulau ini sebagai landasan serangan pesawat sebelum menuju Filipina dan Borneo bagian timur.

Penduduk lokal di Pulau Morotai yang masih mengingat Perang Dunia II menyebut pada 1944-1945 tempat ini merupakan lokasi pertempuran sengit dari puluhan pesawat tempur yang menderu ketika lepas landas dan mendarat di sepanjang Teluk Daruba.

Pulau Morotai - Disebut Mutiara di Bibir Pasifik, Perairan Ini Simpan Sejarah Perang Dunia II

Morotai saat itu merupakan satu markas tentara Amerika Serikat saat berperang menghadapi Jepang dalam Perang Pasifik selama Perang Dunia II.

2 dari 3 halaman

Pada 15 September 1944, tentara sekutu dari Amerika Serikat dan Australia di bawah pimpinan Panglima Pasifik Barat, Jenderal Douglas MacArthur mendarat di Morotai tepatnya di bagian barat daya pulau ini.

Open Trip Pulau Morotai - Liburan ke Sini, Cuma Butuh Nabung Uang Jajan 2 Bulan Lho

Sebelum kedatangan sekutu ke Morotai, tentara Jepang sudah terlebih dahulu menduduki tempat tersebut dan membangun sebuah landasan pesawat.

Jepang kemudian meninggalkan Morotai untuk mendukung pertempuran di Pulau Halmahera sehingga saat itu hanya tersisa sebanyak 500 tentara Jepang di Morotai yang bertugas untuk menjaga pulau tersebut.

Oleh karena itu, dengan jumlah tersebut mereka dapat langsung ditaklukkan pasukan Amerika Serikat.

Angkatan Laut Jepang berikutnya berusaha merebut kembali pulau ini tetapi gagal.

Pulau Morotai - Tak Hanya Tawarkan Pesona Biota Laut, Pulau Ini Juga Simpan Sisa Peperangan

Ketika Jepang meninggalkan Morotai, Jenderal MacArthur melihat hal tersebut sebagai kesempatan emas untuk mengambil alih karena lokasinya strategis untuk merebut kembali Filipina dari Jepang.

Sekitar lebih dari 50 ribu tentara sekutu ditempatkan di Morotai dan MacArthur membangun beberapa landasan pesawat dan rumah sakit besar dengan 1.900 tempat tidur di dalamnya.

Selama Perang Dunia II berlangsung, pasukan Sekutu terus menempati Morotai hingga akhirnya Jepang menyerah tahun 1945 dan Pasukan Sekutu meninggalkan pulau tersebut.

Pulau Morotai - Dua Pulau Dihubungkan Jembatan Pasir, Asyik Snorkeling di Antara Kapal Karam

Sebelum meninggal pulau tersebut, pasukan Sekutu membakar semua bangunan yang mereka dirikan di Morotai.

Dengan luas wilayah mencapai 1.800 kilometer persegi, Pulau Morotai mempunyai sederet pantai cantik.

3 dari 3 halaman

Pantai berpasir cantik tersebar di seluruh penjuru Morotai dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Tak hanya itu, Morotai juga mempunyai lokasi snorkeling dan diving dengan lanskap sejumlah kapal dan pesawat perang yang karam selama Perang Dunia II.

(TribunTravel.com/GigihPrayitno)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comPulau MorotaiSaksi Sejarah Perang Dunia IIIndonesiaHalmaheraMaluku UtaraPortugisJepang
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved