Breaking News:

Disebut Second Layernya Raja Ampat, Karimunjawa Fokus Garap Wisata Darat dan Wisata Budaya

Kepulauan Karimunjawa menjadi wisata bahari di Jawa Tengah yang sudah masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Editor: Sinta Agustina
ISTIMEWA/TRIBUNTRAVEL
Sekelompok wisatawan menikmati keindahan di Pantai Tanjung Gelam, Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (27/7/2018). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kepulauan Karimunjawa di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, dengan gugusan 27 pulau kecil menjadi wisata bahari di Jawa Tengah yang sudah masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

Pembangunan infrastruktur di sana terus digalakkan dan menjadi prioritas.

Bandar Udara Dewadaru dan Pelabuhan Legon Bajak yang pembangunanya terus berlanjut menjadi contoh, agar akses transportasi menuju lokasi dengan eksotisme baharinya ini dapat lebih mudah dijangkau oleh wisatawan.

Selain Keindahan Alam Bawah Lautnya, Karimunjawa Punya Tracking Mangrove Alami

Promosi juga menjadi fokus dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, termasuk dengan menggelar 'Live In Karimunjawa' yang diikuti oleh pelaku wisata dan wartawan.

Pemandangan sunset di Pantai Tanjung Gelam, Karimunjawa, Rabu (25/7/2018).
Pemandangan sunset di Pantai Tanjung Gelam, Karimunjawa, Rabu (25/7/2018). (ISTIMEWA/EDY IRAWAN)

Dalam kegiatan yang berlangsung selama 4 September hingga 6 September 2018 tersebut, para peserta diajak untuk eksplor Karimunjawa.

Mereka tidak hanya diperkenalkan dengan potensi wisata lautnya saja, namun juga eksplor wisata yang lain.

Bahkan para pelaku yang sudah menggeluti wisata itu diminta urun rembuk terkait langkah optimasi pengelolaan Karimunjawa.

Panduan Transportasi Menuju Karimunjawa via Laut atau Udara, Lengkap dengan Jadwal KMP Siginjai

Pada 'Live In Karimunjawa' ini, perjalanan dimulai dengan menaiki bis menuju Pelabuhan Kartini Jepara dan dilanjutkan menggunakan kapal cepat menuju Pelabuhan Karimunjawa.

Berangkat dari Jepara pukul 09.30 WIB, rombongan sampai di Karimunjawa pukul 11.30 WIB, dilanjutkan berisitirahat di Hotel Karimunjawa Inn yang merupakan milik Pemprov Jateng.

Sesuai jadwal, selama dua hari para peserta berwisata.

2 dari 4 halaman

Mereka ditunjukan Taman Nasional Hutan Mangrove dan Bukit Love, sedangkan potensi wisata lautnya yaitu melakukan snorkling di sejumlah spot andalan yakni Karang Bintang serta Gosong Cemara.

Para peserta memuji kekayaan alam laut Karimunjawa, ikan hias yang beragam variannya juga terumbu karang yang apik.

Wisatawan menikmati keindahan pantai di Pulau Gleyang, Kepulauan Karimunjawa, Jepara.
Wisatawan menikmati keindahan pantai di Pulau Gleyang, Kepulauan Karimunjawa, Jepara. (TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI)

Apalagi lautnya yang begitu jernih begitu memanjakan mata dan diminati hingga wisatawan mancanegara.

Muhammad Yasin, tour guide di sana, menuturkan, bahwa untuk wisatawan akan dibawa ke spot yang dengan gelombang tenang, sehingga momentum wisatawan untuk melakukan eksplore juga sangat berpengaruh.

"Terdapat banyak sekali spot yang bisa digunakan untuk snorkling, yang unggul ikannya, atau terumbu karang dan bisa pula pemandangan seperti kapal karam. Namun yang pasti kita mengarahkan wisatawan di lokasi dengan gelombang yang tenang," jelasnya.

Peserta 'Live In Karimunjawa' beruntung, dapat menikmati dua pemandangan laut dengan karakteristik yang berbeda.

"Di Karang Bintang, unggul dengan ikan hiasnya yang banyak dan beragam. Sedangkan Gosong Cemara, memiliki pemandangan yang apik dalam terumbu karang," tambahnya.

Begitu pula dengan eksplor wisata darat, yang sehari sebelumnya para peserta dapat menikmati cerah di Hutan Mangrove atau Tracking Mangrove dan sunset di Bukit Love.

Wisatawan berfoto di monumen bertuliskan Karimunjawa di Bukit Love, Pulau Karimunjawa, Jepara, Kamis (24/8/2017).
Wisatawan berfoto di monumen bertuliskan Karimunjawa di Bukit Love, Pulau Karimunjawa, Jepara, Kamis (24/8/2017). (Tribun Jateng/Khoirul Muzakki)

Ketua Umum Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia, Djohari Somad, memuji Karimunjawa sebagai second layernya Raja Ampat.

Menurutnya, para wisatawan yang ingin berwisata dengan budget lebih hemat dan tidak terlalu jauh, maka Karimunjawa menjadi alternatif karena menawarkan hal yang tidak kalah indah.

3 dari 4 halaman

Meski begitu, dirinya menjelaskan bahwa potensi yang luar biasa tersebut harus diimbangi dengan pelayanan pelaku dan pengelola wisata yang profesional.

"Progress pengelolaan Karimunjawa terbilang sangat lambat dibandingkan dengan lokasi wisata lain, contohnya Belitung," ujarnya.

Belitung dinilainya sangat cepat, saat ini brand dari daerah yang populer karena film 'Laskar Pelangi' tersebut sudah sangat kuat di wisatawan asing.

Sedikit berbeda dengan nama Karimunjawa yang padahal mulai dikenal lebih awal, yakni dari tahun 90-an.

"Kesiapan masyarakat sebagai tuan rumah harus bagus dan profesional agar wisatawan merasa ingin kembali ke Karimunjawa," paparnya.

Langkah awal dapat dilihat dari ketertiban masyarakat yang berpengaruh terhadap keamanan dan kenyamanan wisatawan.

"Kalau tidak ada progress, wisatawan juga akan jenuh," lanjutnya.

Hal tersebut juga diamini oleh Ketua Malang Travel Community (MTC), Samsul Mu'arif, juga pemilik Wahana Tour.

Dirinya menjelaskan bahwa pelayanan pariwisata haruslah komplit.

"Termasuk performa dari pemandu wisata, yang merupakan ujung tombak dari pariwisata. Contohnya melakukan salam sapa dan memakai baju formal," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Wisatawan butuh informasi secara jelas dan senyaman mungkin.

Faktor lain yang berpengaruh adalah peran dari pemerintah.

Dirinya memberikan contoh wisata Banyuwangi yang bisa melesat, sebab pemerintah turun tangan dan seluruh stake holder serta sumber daya manusianya dapat diarahkan.

"Promosi yang gencar, juga harus diimbangi pembangunan pelaku wisatanya agar tidak ada gap dan pengelolaan Karimunjawa dapat optimal," ungkapnya.

Sekretaris Kecamatan Karimunjawa, Nor Soleh Eko P mengungkapkan, selain fokus untuk menggarap wisata darat dan wisata budaya, Karimunjawa akan berbenah.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Indahnya Karimunjawa, Pelaku Pariwisata Harus Lebih Profesional.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
KarimunjawaJawa Tengah
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved