TRIBUNTRAVEL.COM - Mauro Prosperi, seorang polisi Italia yang saat itu berusia 39 tahun sedang mengikuti Maraton des Sables (Maraton of the Sands) 1994 di Gurun Sahara, Maroko.
Namun pada petengahan jalan tiba-tiba badai pasir menyerang dan membuatnya kehilangan arah.
Setelah itu, Mauro berlari dan berjalan sekitar tiga ratus kilometer ke arah yang salah.
Dia memiliki kompas tetapi tidak ada titik referensi yang mencerahkan.
• 7 Gurun Pasir Terluas di Dunia, Mulai Gurun Sahara hingga Great Basin Desert
"Saya tidak panik, saya hanya putus asa."
"Saya berhenti dan membalikkan punggung saya ke angin, lalu menutupi wajah saya dengan syal pasir khusus dan kacamata."
Saya akhirnya menemukan balok kayu untuk menghadang angin, tetapi saya harus terus bergerak agar tidak terkubur pasir."
Badai pasir itu berlangsung delapan jam.
• Potret Suasana Suram Gurun Pasir Gerogoti Jalan Raya dan Pemukiman di Dubai
Mauro langsung mencoba bertahan hidup dan hal pertama yang dia lakukan adalah buang air kecil ke botol air.
Dia tahu bahwa buang air kecil pertama ini akan menjadi yang paling jelas dan paling bisa diminum jika dia tidak menemukan pasokan air bersih.
Mauro cukup tahu tentang bertahan hidup di gurun.
Yakni untuk berjalan di pagi dan sore hari, dan bersantai di bawah naungan selama siang hari.
• Pinnacles Desert, Gurun Pasir Bak Dunia Lain di Australia Barat, Sekali Datang Ogah Pulang
Setelah tiga hari berkeliaran, dia pun mengambil teguk pertama dari air kencingnya.
Dalam kesempatan lain, Mauro juga diselimuti oleh badai pasir yang berlangsung selama dua belas jam.
Minum Darah Kelelawar
Mauro menemukan tempat ibadah Muslim,dia lalu menggantung bendera Italia di depannya dan merangkak masuk, di mana dia akhirnya menemukan beberapa makanan.
• 6 Hal Aneh yang Pernah Ditemukan di Gurun Pasir, Termasuk Kolam Renang di Tengah Gurun!
Dia menangkap dua kelelawar kecil, memutar leher mereka dan meminum darah-darahnya.
Putus asa, Mauro sempat melakukan percobaan bunuh diri.
Namun setelah menggorok pergelangan tanggannya, optimisme untuk hidup pun kembali lagi.
Kemudian dia memutuskan untuk berjalan menuju keselamatan menuju pegunungan di kejauhan.
• Luasnya Tak Tertandingi! Inilah 6 Gurun Pasir Terluas di Dunia, Gurun Sahara hingga Gurun Suriah
Lima hari setelah meninggalkan tempat ibadah dan delapan hari tidak minum apa-apa selain air kencingnya sendiri, akhirnya Mauro menemukan sebuah oase kecil.
Dua hari kemudian, dia bertemu dengan beberapa orang nomaden Tuareg di Gurun Sahara yang membawanya dengan punggung unta menuju kamp militer Aljazair terdekat dan dari sana ke rumah sakit.
Sembilan hari tersesat sejauh 300 km dari rute, Mauro dilaporkan telah kehilangan 18 kg berat badannya.
Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul Pria Ini Minum Darah Kelelawar dan Urinnya Sendiri Demi Bertahan Hidup Selama 9 Hari di Gurun