TRIBUNTRAVEL.COM - Belut bisa jadi hidangan yang lezat jika diolah dengan tepat.
Tidak butuh teknik masak atau bumbu yang rumit, dibalur tepung dan digoreng garing saja sudah membuat sulit berhenti menyantap belut.
Kota Malang, Jawa Timur terkenal sebagai daerah yang banyak menjual hidangan belut.
Satu di antaranya Si Belut Group, kedai penjual belut goreng yang dirintis oleh Puji Astuti.
"Awalnya saya jual belut goreng itu karena lulus kuliah susah dapat kerja."
"Jadi saya meneruskan usaha orang tua berjualan belut goreng 2001," kata Puji ditemui di Pucuk Coolinary Festival, Lapangan Rampal, Malang, Sabtu (1/9/2018).
Menu andalan yang dijual Puji di kedainya adalah belut goreng tepung.
Pilihannya paket nasi atau tanpa nasi, karena ternyata belut goreng tepung juga cocok untuk jadi camilan selain jadi lauk.
Puji menjual seporsi belut tepung ukuran biasa Rp 10 ribu dan ukuran besar Rp 15 ribu.
Belut goreng tepung dipadankan dengan saus sambal khas pecel Lamongan, yang memiliki rasa pedas, asam, manis, dan harum jeruk nipis.

Susah Bahan Baku
Berjualan belut goreng tepung sejak 2001, menurut Puji, mengalami perubahan yang signifikan.
Khususnya dari segi harga bahan baku.
"Awal jualan saya ingat harga belut sekilo itu Rp 5.000. Sekarang sekilo Rp 60.000."
"Susah juga dapat belutnya," kata Puji.
Ia mengatakan, jumlah sawah di daerah Malang yang berkurang drastis selama 18 tahun menjadi penyebab kelangkaan belut.
Untuk mengakali harga bahan baku yang terus naik, mau tidak mau Puji harus menaikkan harga jual.
Awal berjualan ia menjual belut goreng tepung Rp 2.000 satu porsi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belut Goreng Tepung, Camilan Khas Malang yang Bikin Nagih"