TRIBUNTRAVEL.COM - Pada 11 Juni 2015 silam, seorang astronot yang bekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional mengambil foto Adele, pulau tropis yang terletak di Samudra Hindia.
Dari atas, pulau eksotik ini seluruhnya terlihat seperti gundukan pasir putih sepanjang 24,5 kilometer yang mengelilingi pulau kecil di tengahnya.
Banyak yang mengatakan pulau ini seperti makhluk laut raksasa yang berenang di perairan laut yang biru.
Pulau Adele tampak seperti surga tropis yang tenang dan damai dilihat dari citra satelit NASA.
Namun, penghuni Pulau Adele rupanya tidak setenang seperti yang kita pikirkan.
Pulau yang berada di lepas pantai Australia Barat ini dihuni sekitar 8 ribu tikus Polinesia.

Tikus Polinesia, atau Tikus Pasifik (Rattus exulans), adalah spesies tikus yang penyebarannya terluas ketiga di dunia setelah Tikus Coklat dan Tikus Hitam.
Tikus Polinesia sebenarnya berasal dari Asia Tenggara namun, kini telah menyebar di banyak kepulauan Polinesia, Selandia Baru, Fiji, dan setiap pulau di Hawaii.

Hewan ini telah menjadi hama besar di hampir seluruh wilayah penyebarannya.
Hewan pengerat ini suka memakan telur burung yang bersarang di pulau Adele.
Pulau Adele dihuni sekitar 24 ribu burung yang beragam jenisnya, termasuk frigatebird.

Pemerintah Queensland berasumsi, hewan pengerat ini datang ke Pulau Adele diduga karena terbawa kapal penangkap ikan yang berasal dari Indonesia.
Menurut Australian Broadcasting Company dilansir dari ELitereaders,com, Minggu (5/8/2017), Dinas Pengelolaan Tanah telah mencoba membasmi tikus-tikus di pulau ini pada 2004.
Mereka telah menempatkan setidaknya 10 ribu umpan beracun, tapi proyek itu tidak berhasil.
Pada 20011, pusat peneliti hewan Australia merilis selebaran yang menunjukkan tikus di Pulau Adele masih ada.
Sampai saat ini, tikus masih banyak ditemukan di beberapa pulau terluar di Australia.
(TribunTravel.com/rizkytyas)