TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak kota yang hilang karena tenggelam di dunia.
Satu di antaranya Kota Pavlopetri.
Kota yang berada di bawah air di lepas pantai Laconia selatan, Peloponnese, Yunani ini diperkirakan berusia sekitar 5.000 tahun.
Kota Pavlopetri disebut sebagai satu kota hilang tertua yang tenggelam di laut Mediterania.
Kota ini ditemukan pada 1967 oleh Nicholas Flemming dan dipetakan pada 1968 oleh tim arkeolog dari Cambridge.
Pavlopetri terletak di antara Pavlopetri di desa Elafonisos dan pPantai Pounta.
Kota ini cukup unik karena memiliki tata kota yang hampir lengkap, termasuk jalan-jalan, bangunan dan makam.

Awalnya, reruntuhan kota diperkirakan dengan periode Mycenaean (1600-110 SM).
Namun studi kemudian menunjukkan tanggal yang lebih tua mulai tidak lebih dari 2800 SM, sehingga termasuk awal Zaman Perunggu tengah Minoan dan materi transisi.
Sekarang diyakini, kota itu terendam sekitar tahun 1000 SM karena gempa bumi pertama dari tiga gempa yang terjadi di daerah tersebut.
Meskipun terkikis selama berabad-abad, tata kota masih seperti ribuan tahun yang lalu.
Situs ini berada di bawah ancaman kerusakan oleh kapal-kapal yang menyeret jangkar, para turis, dan pemburu harta karun.
Kerja lapangan yang dilakukan tahun 2009 sebagian besar untuk memetakan situs.
Pavlopetri adalah kota terendam pertama yang disurvei secara digital dalam tiga dimensi.
Teknik pemetaan langit-langit yang dikembangkan oleh militer dan organisasi pencari minyak telah membantu banyak dalam pekerjaan ini.
Kota ini memiliki setidaknya 15 bangunan yang tenggelam pada kedalaman 3 hingga 4 meter.
Penemuan terbaru tahun 2009 mencatat, luas kota tersebut mencakup 9.000 meter persegi.

Pada Oktober 2009, empat sesi kerja lapangan bekerja sama pemerintah Yunani melakukan penggalian untuk mengambil arkeologi bawah air abad ke-21 dan menyurvei situs.
Satu hasil survei adalah menetapkan, kota tersebut adalah pusat industri tekstil yang berkembang (dari banyak alat tenun yang ditemukan).
Dengan banyaknya pot pitharis besar yang digali menunjukkan, mkota tersebut merupakan pelabuhan perdagangan utama.

Kini, Pavlopetri ditetapkan sebagai bagian dari warisan budaya bawah air seperti yang didefinisikan oleh UNESCO dalam Koncensi UNESCO tentang Perlindungan Warisan Budaya Bawah Laut.
Konvensi ini bertujuan melindungi warisan budaya bawah laut dengan kerangka hukum internasional.
Berita ini sudah dimuat di intisari.grid.id dengan judul Ditemukan Makam Hingga Alat Tenun, Inilah Penampakan Kota Pavlopetri yang Hilang di Bawah Air Itu