Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Sampah menjadi masalah yang seolah tak ada ujungnya.
Hampir setiap hari manusia menghasilkan sampah baru.
Sayangnya dengan banyaknya jumlah sampah yang berserakan di Bumi, masih ada saja manusia yang tak peduli dengan lingkungan di sekitarnya.
Akibatnya di beberapa tempat banyak tumpukan sampah, termasuk di tempat wisata.
Apa jadinya jika kamu berniat berlibur namun destinasi yang dikunjungi tersebut dipenuhi oleh sampah?
Keadaan tersebut dialami oleh seorang turis dari Belanda yang memutuskan berjalan-jalan ke pantai Lahad Datu, Malaysia.
Ingin hati memandangi pantai indah, apa daya justru hamparan sampah yang terlihat tersebar.
Tak tinggal diam, pria bernama Tijmen tersebut membulatkan tekat untuk membersihkannya.
"Aku akan membersihkan ini besok!," ia berkata pada dirinya sendiri, seperti dilansir TribunTravel.com dari laman worldofbuzz.com
Dikenal sebagai trashpacker, Tujmen telah berkeliling dunia tak untuk meninggalkan sampah melainkan untuk memungutnya.
Di hari pertama, penduduk setempat memberikannya minuman botol, kantong plastik dan tumpangan ke toko membeli kebutuhannya.
Tak hanya itu, ia juga mendapatkan makan gratis.
Meski yang ia lakukan adalah sebiah langkah kecil, pria asal belanda ini percaya bahwa kontribusinya mampu membersihkan dunia dari sampah.
Hal kecil yang ia lakukan tersebut diabadikan melalui kamera hingga viral di antara komunitas setempat.
Keesokan harinya, 10 orang bergabung bersamanya dan membawa truk dan sebuah traktor untuk membantunya membersihkan area tersebut.
Mereka berhasil mengumpulkan 45 kantong sampah.
Di halaman Facebook-nya ia menulis akan melakukan hal yang terbaik bersama orang-orang yang tepat.
"Aku akan mencoba yang terbaik bersama orang-orang yang tepat untuk memberikan dampak yang lebih besar," tulisnya di laman Facebook.
Kabar tersbeut menyebar hingga ke wilayah Sempoerna.
Pendudukl setempat segera mengenalinya.
Hal pertama yang ia tanyakan adalah apakah ada lokasi tercemar di wilayah tersebut.
Seorang pria lokal di restoran membawanya ke sebuah tempat yang dipenuhi dengan sampah.
Sekali lagi ia mendapat bantuan berupa peralatan yang diperlukan untuk membersihkan area tersebut.
Hari itu ia bergabung dnegan 13 anak-anak berusia 6 hingga 8 tahun.
Awalnya mereka hanya melihat-lihat namun kemudian mereka bersenang-senang bersama.
"Kami sempat melakukan beatbox bersama, bersenang-senang dan tak menyadarinya, kami bekerja selama 3 jam! Kami mengisi 76 kantung sampah dan saat selesai, sesuatu benar-benar menyentuh hati saya: Mereka tak meminta uang justru berkata: Terima Kasih!."
Berikut video yang mengabadikan aktivitas mereka saat membersihkan pantai.
Pria baik hati ini juga membelika es krim dan menekankan bahwa sampah adalah masalah global, seperti yang tertulis di ungahannya.
"Terima kasih semuanya telah berdialog satu sama lain tentang hal ini. Ini adalah langkah pertama untuk perubahan positif. Ini tak hanyak khusus untuk Malaysia, ini adalah masalah global.
Kerjja mulia pria Belanda ini berhasil mengumpulkan banyak perhatian dari masyarakat setempat.
Beberapa orang berkomentar bahwa penduduk setempat harusnya malu sementara yang lainnya menyarankan program khusus melibatkan masyarakat setempat untuk menyelesaikan masalah ini.
Saat artikel ini ditulis, Tijmen tengah berada di Pulau Mabul.
Jika ingin mengetahui aktivitas terbarunya ikuti saja di akun resminya di sini.