TRIBUNTRAVEL.COM - Peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, beberapa hari lalu, menyisakan duka mendalam.
Menurut informasi, ratusan orang belum ditemukan.
Belum hilang duka atas tenggelamnya KM Sinar Bangun, peristiwa kecelakaan kapal kembali terjadi pada Jumat (22/6/2018) kemarin.
Kapal Motor Ramos Risma Marisi hilang di perairan Danau Toba di Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Pasca-tenggelamnya KM Sinar Bangun, Kementerian Perhubungan menyatakan akan memperketat pengawasan standar keselamatan bagi kapal-kapal pengangkut penumpang.
Dari sisi penumpang, ada baiknya juga mengetahui langkah apa yang bisa dilakukan sebagai penyelamatan diri jika berada pada kapal yang hampir tenggelam sehingga peluang untuk selamat akan lebih besar.
Berikut sejumlah langkah penyelamatan diri yang bisa kamu lakukan:
1. Tetap tenang
Hal terpenting untuk menyelamatkan diri dari kapal tenggelam adalah tetap tenang.
Jika kamu dalam keadaan panik, cobalah untujk menarik napas dalam.
Kepanikan akan membuatmu berpikir melakukan penyelamatan dan mengalami bahaya lebih besar.
2. Temukan pelampung
Saat kapal yang kamu tumpangi tenggelam, sebisa mungkin berupayalah untuk menemukan pelampung.
Ada beberapa jenis pelampung, seperti pelampung penyelamat, pelampung keras, dan rakit yang dapat digelembungkan.
Pelampung akan membuatmu bertahan lebih lama di air.
Jika tidak menemukan pelampung, cari benda-benda yang dapat membuatmu mengapung.
Traveler juga bisa mencari puing-puing kapal yang bisa digunakan untuk tetap terapung, misalnya daun pintu atau serpihan kapal yang masih terapung.
3. Lompat dari kapal
Jika harus melompat dari kapal, pastikan kamu tetap memakai sepatu.
Sebelum melompat, pastikan tidak mendarat di atas orang atau benda lain.
Untuk posisi melompat yang sebaiknya dilakukan yakni:
- Letakkan satu lengan pada perutmu, lalu genggam siku yang satunya.
- Gunakan tangan yang lain untuk menutupi hidung
- Lompatlah sejauh mungkin
- Saat jatuh, silangkan kaki dan cobalah masuk ke air dengan telapak kaki lebih dulu.
4. Menjauh dari kapal, jika ukurannya besar
Kapal besar cenderung menciptakan efek menyedot dan menghisap semua yang tenggelam.
Akibatnya, semakin besar kapal, kamu harus menyingkir dari kapal saat kapal itu tenggelam.
Hal ini penting karena kapal besar bisa menyedotmu meskipun memakai pelampung penyelamat.
Untuk menyingkir dari kapal, ini beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Gunakan gaya dada untuk berenang menjauhi kapal
- Tendang kuat-kuat dengan kaki
- Jika kamu tidak pandai berenang, tetap tenang, berjalanlah di dalam air, dan pelan-pelan menjauh dari kapal tenggelam.
5. Hindari Hipotermia
Selain tenggelam, hipotermia merupakan ancaman terbesar bagi keselamatan setelah kapal tenggelam.
Paparan terhadap air dingin akan menurunkan suhu tubuh.
Jika suhu tubuh terlalu rendah, tubuh akhirnya akan mati rasa dan berisiko menyebabkan meninggal dunia.
Beberapa hal ini bisa dilakukan untuk mencegah hipotermia:
- Jika kamu berada di permukaan air dengan alat pelampung dan bukan di atas rakit, rapatkan lutut ke dada.
Hal ini akan membantu menjaga panas tubuh.
- Jika kamu bersama orang lain di permukaan air atau di atas rakit, tetaplah bersama-sama, dan saling berpelukan.
- Tetaplah berpakaian.
Meskipun basah kuyup, pakaian membantu menjaga suhu tubuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Langkah Penyelamatan Diri Saat Kapal Tenggelam"