Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina dari Amsterdam, Belanda
TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi kebanyakan orang Indonesia, tentu saja berpuasa di negeri sendiri rasanya lebih nyaman dibanding negara lain.
Salah satu alasannya karena jam berpuasa di Indonesia tak terlalu lama jika dibanding negara-negara lain.
Baca: Mendarat di Bandara Schipol Saat Liburan ke Amsterdam, Maskapai Apa yang Sebaiknya Dipilih?
Atas undangan dari Booking.com, TribunTravel bersama awak media dari Indonesia berkesempatan mengunjungi Amsterdam, Belanda.

Pengalaman TribunTravel selama berada di Amsterdam, puasa memang terasa tak semudah di Indonesia.
Baca: Tak Seperti di Indonesia, Apa Rasanya Berpuasa Ramadan Selama 18,5 Jam di Belanda?
Lalu, kira-kira apa saja kesulitan menjalankan ibadah puasa Ramadan di Belanda?
1. Durasi waktu puasa
Di Indonesia, puasa dilakukan dari matahari terbit hingga tenggelam selama kurang lebih 13 jam.
Sementara di Belanda, puasa dijalankan selama kurang lebih 18,5 jam.
"Saya tahu, teman saya di sini (Belanda) berpuasa hingga 21.30," kata salah seorang pramusaji di resto yang TribunTravel kunjungi, Kamis (24/5/2018).
Adzan subuh berkumandang pukul 03.09, sedangkan adzan maghrib dijadwalkan pukul 21.42 waktu setempat.
Baca: Panduan Lengkap Berwisata ke Amsterdam, Mulai Transportasi, Akomodasi, hingga Kuliner
Jika dihitung-hitung, maka puasa Ramadan di Amsterdam tahun ini harus dijalankan selama 18 jam 33 menit.

2. Tempat salat
Di Amsterdam sebenarnya terdapat sejumlah masjid, salah satunya Westermoskee Aya Sofya.
Selain Westermoskee Aya Sofya, terdapat beberapa masjid yang lokasinya memang tak berdekatan.
Selain itu, sejumlah masjid buka hanya pada jam-jam tertentu.
Berdasarkan informasi yang ditempel di depan masjid, Westermoskee Aya Sofya buka saat salat subuh dan antara jam 12.00-23.00 waktu setempat.

TribunTravel sendiri lebih memilih melakukan salat di kamar hotel.
Dengan catatan, arah kiblat harus ditentukan sendiri karena tak ada penunjuk di kamar hotel.
3. Waktu salat
Waktu beribadah di Amsterdam tentunya berbeda dengan di Indonesia.
Dengan perbedaan yang cukup signifikan, turis Indonesia tentu harus menjalankan sedikit perubahan.
Selama di Amsterdam, TribunTravel menggunakan aplikasi Muslim Pro untuk mengetahui waktu salat.
Berdasarkan aplikasi tersebut, adzan subuh berkumandang pukul 03.09 waktu setempat.
Baca: Berburu Oleh-oleh Makanan di Albert Heijn, Supermarket Primadona Warga Amsterdam
Adzan dzuhur, asar, dan maghrib berturut-turut adalah 13.37, 17.54, dan 21.40 waktu setempat.
Sementara itu, adzan isya dijadwalkan pukul 23.55 waktu setempat.

4. Makanan halal
Jika di Indonesia terdapat banyak penjual takjil, maka lain halnya dengan Amsterdam.
Makanan halal pun menjadi kekhawatiran tersendiri bagi turis Indonesia yang berlibur di Belanda.
Namun, jangan terlalu khawatir karena di Amsterdam terdapat sejumlah restoran Indonesia.
"Ada restoran Indonesia, nasi goreng, soto ayam," ujar Bayu Gautama, Area Manager Indonesia Booking.com, Kamis (24/5/2018).
Selain itu, pilihan lain juga ada restoran masakan khas Timur Tengah yang tersebar di sejumlah titik di Kota Amsterdam.