lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Memberi pelayanan dengan ramah sudah menjadi tugas seseorang yang bekerja melayani publik.
Termasuk petugas imigrasi.
Tidak seharusnya petugas imigrasi melakukan kekerasan atau berkata kasar.
Baru-baru ini, tindakan 'keji' yang dilakukan oleh petugas imigrasi terekam dalam video saat melayani orang asing di kantor imigrasi Johor Baru, Malaysia.
Akibat perbuatannya, petugas itu terancam dipecat, kata Datuk Seri Mustafar Ali seperti dilansir dari asiaone.co (31/5/2018).
"Tindakannnya telah merusak citra dan reputasi departemen imigrasi. Ini jelas bertentangan dengan kode etik pelayanan publik."
Mustafar menambahkan, pihak departemen keimigrasian tidak akan melindungi petugas atau pegawai yang melakukan pelanggaran.
"Kami tidak berkompromi dengan siapa pun yang melakukan tindakan keji seperti itu. Selanjutka akan diambil tindakan lebih lanjut, termasuk pemutusan hubungan kerja," jelas Mustafar.
Meskipun demikian, semua tindakan yang diambil tetap didasarkan pada peraturan layanan publik yang berlaku.
Jadi tidak bisa langsung melakukan pemecatan kepada pegawai tersebut.
Insiden itu terjadi pada hari Rabu (30/5/2018) sekitar pukul 09.00 wkatu setempat di kantor Departemen Imigrasi, di Johor baru, Malaysia.
Dalam rekaman berdurasi 10 detik itu terlihat petugas imigrasi memukul orang asing di bagian kepala.
Tidak diketahui kenapa petugas itu menjadi emosi dan melakukan tindakan kasar tersebut.
Setelah memukul, ia memaksa tangan pria itu ke mesin pemindai sambil terus mencaci maki.
Rekaman yang dibagikan oleh akun Facebook Ranendra Bhattacharyya itu pun mengundang berbagai reaksi netizen.
"Malaysian Immigration is always like this....nothing new , just in this case there is a video," tulis akun Jaikumar Periyannan .
Dalam postingannya, Ranendra Bhattacharyya juga menyertakan diskripsi yang mengatakan perlakuan ini dilakukan pegawai imigrasi kepada pekerja asing di kantor imigrasi Johor Bahru.
Hingga saat berita ini ditayangkan, video tersebut telah dibagikan lebih dari 112 kali oleh pengguna Facebook.
