Breaking News:

Tak Ingin Dipidana? Ketahui Dulu Kapan Waktu yang Melegalkan Penumpang Buka Pintu Darurat Pesawat

Belum lama ini, dalam kasus candaan bom dari penumpang satu maskapai di Bandara Supadio Pontianak, jendela darurat di pesawat terpaksa dibuka.

Travel Kompas
Lion Air 

TRIBUNTRAVEL.COM - Belum lama ini, dalam kasus candaan bom dari penumpang satu maskapai di Bandara Supadio Pontianak, jendela darurat di pesawat terpaksa dibuka untuk mengevakuasi penumpang.

Jendela darurat dibuka saat pesawat masih di apron.

Penumpang yang panik berloncatan dari sayap pesawat hingga beberapa mengalami cidera, Senin (29/5/2018).

Bagaimana sebenarnya prosedur penggunaan pintu dan jendela tersebut?

Kemudian, kapankah waktu yang tepat membuka pintu dan jendela darurat?

Menurut Pengamat Penerbangan Alvin Lie, tidak ada prosedur waktu tertentu kapan bisa dibukanya pintu darurat.

Apakah sebelum take off, atau ketika pesawat dalam posisi tertentu.

"Pintu darurat itu digunakan dalam kondisi darurat, macam-macam bentuknya. Ada saat pesawat kecelakaan, ada pesawat sedang kebakaran, dan sebagainya. Jadi titik poinnya di waktu darurat," tuturnya saat dihubungi KompasTravel, Rabu (30/5/2018).

Kondisi darurat yang dimaksud dalam prosedur ialah saat penumpang atau awak pesawat menilai harus segera keluar dari pesawat pesawat karena adanya ancaman keselamatan bahkan nyawa.

Kondisi idealnya membuka pintu dan jendela darurat tersebut, menurut Alvin, saat awak kabin telah memberikan aba-aba berupa "evacuate-evacuate".

2 dari 3 halaman

Namun, tidak semua kondisi darurat akan ideal.

Menurut Alvin, sulit untuk ideal dalam keadaan darurat.

Seperti sistem informasi yang tiba-tiba tidak berfungsi, sampai awak kabin yang pingsan.

"Jadi siapapun berhak dan wajib melakukan pembukaan (pintu darurat) tersebut di waktu yang tepat, yaitu waktu darurat," terangnya.

Menanggapi kasus Lion Air JT 687, menurut sepengetahuannya, pembukaan jendela darurat bisa dibenarkan karena adanya ancaman.

Sayangnya akses yang dibuka ialah jendela yang ada di atas sayap, sehingga tidak keluar peluncur untuk akses turun penumpang.

Jika saja yang dibuka pintu darurat, maka akan keluar peluncur yang memudahkan penumpang.

"Ini sangat situasional, jika dirasa tidak ada yang mengancam keselamatan dan nyawa, tentunya tidak bisa membuka jendela dan pintu. Tapi kalau konteks Lion kemaren, itu jelas ada ancaman keselamatan," terang Alvin, membenarkan.

Lalu, adakah posisi pesawat yang tepat untuk membuka pintu dan jendela darurat?

Ia menerangkan pintu darurat hampir tidak mungkin bisa dibuka saat pesawat di udara, dikerenakan teknisnya sangat sulit.

3 dari 3 halaman

"Untuk pintu darurat hampir tidak mungkin, karena teknisnya sangat sulit dilakukan saat pesawat di udara, begitupun jendela darurat," tuturnya.

Jika jendela dipaksa dirusak dan terjadi retak, maka akan terjadi dekompresi.

Udara bertekanan tinggi di dalam pesawat akan mendesak keluar, alhasil bisa menyedot penumpang ke luar.

"Jika dipaksa dirusak, akan terjadi dekompresi, karena perbedaan tekanan udara, meledak si tidak," tuturnya.

Ia merekomendasikan untuk mendarat darurat di laut, ataupun di darat sebelum membuka pintu dan jendela darurat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Penumpang Bisa Membuka Pintu Darurat Pesawat?"

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
PontianakBandara Internasional SupadioLion Air Batik Air Hamzah Haz
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved