TRIBUNTRAVEL.COM - Letusan freatik Gunung Merapi pada Jumat (11/5/2018) pagi langsung menjadi perhatian masyarakat luas.
Banyak yang merasakan getaran, sebelum terlihat kolom abu membubung tinggi dari puncak Merapi.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan, letusan tersebut terjadi pada Jumat pagi pukul 7.40 WIB.
Sebelum erupsi terjadi, BPPTKG tidak mencatat adanya peningkatan aktivitas kegempaan.
"Erupsi yang terjadi bersifat freatik (dominasi uap air). Erupsi berlangsung satu kali dan tidak diikuti erupsi susulan. Sebelum erupsi freatik ini terjadi, jaringan seismik G. Merapi tidak merekam adanya peningkatan kegempaan," jelas BPPTKG di akun Twitternya.
Saat ini, seismik Merapi sudah kembali normal.
Ketika letusan terjadi, diperkirakan ada ratusan orang yang sedang mendaki Gunung Merapi.
Belum diketahui bagaimana nasib mereka kini.
Namun kamera pengawas BPPTKG di Pasar Bubar, memantau adanya tenda-tenda dari para pendaki.
"Visual Pasarbubar puncak #merapi pagi ini msh tampak adanya pendaki," kicau BPPTKG pada pukul 10.39 WIB.
BPPTKG juga membagikan satu foto lain yang menunjukkan adanya tenda pendaki di Pasar Bubrah.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Tenda Pendaki di Pasar Bubar Terpantau Kamera Pengawas setelah Merapi Meletus Freatik.