TRIBUNTRAVEL.COM - Jika Thailand punya pesta perang air bernama Festival Songkran, maka satu daerah di Riau juga memilikinya.
Adalah Festival Perang Air yang digelar pada Senin (19/2/2018) di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Bertepatan dengan itu, Sekdaprov Riau, Ahmad Hijazi menghadiri hari puncak Festival Perang Air yang digelar pada Senin (19/2/2018).
Ahmad Hijazi juga membawa serta Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal untuk menyaksikan Festival Perang Air di Selatpanjang.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepulauan Meranti, Ismail Arsyad mengatakan, kedatangan Sekdaprov Riau tersebut mewakili Plt Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim yang berhalangan hadir.
"Dalam acara puncak Festival Perang Air ini juga dimeriahkan oleh sejumlah sanggar dan komunitas yang menampilkan atraksi budaya," ujarnya.
Saat puncak Festival Perang Air tersebut, sejumlah sejumlah intansi pemerintah dan perusahaan yang beroperasi di Meranti juga turut serta.
"Pada saat puncak festival, kita juga akan menampilkan atraksi barongsai dan seni budaya asli Meranti dan musikal," ujarnya.
Selama festival ini, jalanan Kota Selatpanjang tampak basah seperti diguyur hujan.
Tidak sedikit fotografer lokal dan asing berburu moment keceriaan dalam festival ini.
Bermula dari tradisi masyarakat Selatpanjang yang meluapkan kegembiraannya saat anggota keluarga berkumpul di hari-hari besar keagamaan.
Perang Air kini telah menjadi event wisata unggulan Kabupaten Kepulauan Meranti.
Panitia Festival Perang Air di Kabupaten Kepulauan Meranti menggunakan lima ruas jalan di Selatpanjang sebagai rute Festival Perang Air.
"Kelima ruas jalan tersebut yaitu, Jalan Diponegoro, Kartini, Imam Bonjol, Ahmad Yani dan Jalan Tebingtinggi," ujar Ketua Panitia Festival Perang Air, R Uyung Permadi Salis.
Di rute tersebut kata Uyung, mata peserta juga akan dimanjakan dengan pemandangan ribuan lampion yang bergelantungan di sepanjang jalan.
Bagi wisatawan yang ingin menjadi peserta festival kata Uyung, cukup menyewa beca motor.
Untuk mendapatkan becak motor juga tidak sulit.
Ratusan tukang ojek becak motor banyak dijumpai di sejumlah ruas jalan dan di terminal pelabuhan penumpang Tanjung Harapan.
"Kami juga sudah imbau seluruh penarik beca untuk menyediakan ember berisi air dan gayung untuk peserta. Dengan demikian, penarik becak bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari jual air," ujar Uyung.
Artikel ini telah tayang di Tribun Pekanbaru dengan judul Tahun Baru Imlek - Puncak Festival Perang Air di Meranti akan Dimeriahkan Barongsai.