Breaking News:

Dimakan sampai Dibuat Manik-manik, 5 Tradisi Pemakaman Paling Aneh dan Mengerikan di Dunia

Setiap negara memiliki cara tersendiri untuk menghormati kematian. Satunya dengan merayakan tradisi pemakaman.

The New York Times
Ritual kematian 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap negara memiliki cara tersendiri untuk menghormati kematian.

Satunya dengan merayakan tradisi pemakaman.

Tradisi yang dilakukan beragam, mulai dari menari bersama mayat sampai mengkonsumsi daging anggota keluarga yang telah tiada.

Dilansir TribunTravel.com dari laman travelversed.co, 5 tradisi pemakaman paling aneh di dunia.

1. Turning of the Bones, Madagaskar

Famadihana
Famadihana (sevenponds.com)

Di Madagaskar, tradisi yang dikenal sebagai Turning of the Bones dipraktekkan oleh penduduk pribumi Malagasi, dan terjadi sekali setiap tujuh tahun.

Keluarga lokal mengambil tulang leluhur mereka yang telah meninggal dari makam , dan membungkus kembali mereka dengan kain kafan baru yang indah, lalu menari dengan tulang sembari memainkan musik.

Orang-orang Malagasi percaya bahwa jiwa orang yang meninggal hanya dapat bergabung dengan dunia leluhur ketika tubuh mereka benar-benar membusuk, jadi mereka merayakan peristiwa ini dengan ritual ini, yang dikenal sebagai Famidhana.

2. Manik-manik dari mayat, Korea Selatan

Manik-manik
Manik-manik (Youtube)
2 dari 3 halaman

Pada 2000, sebuah undang - undang disahkan di Korea Selatan yang mengharuskan keluarga untuk menggali mayat mereka setelah 60 tahun untuk memberi jalan bagi penghuni baru di pemakaman.

Ini dimaksudkan untuk menghemat ruang, tetapi sebagai hasilnya, telah mengubah cara orang Korea memperlakukan jasad orang yang mereka cintai.

Pemakaman turun hampir 50 persen, dan sebaliknya, keluarga memilih untuk mengkremasi orang yang mereka cintai dan menggunakan abu untuk membuat manik-manik berwarna indah.

Manik-manik tersebut kemudian dimasukkan ke dalam wadah dekoratif, dan ditampilkan dengan jelas untuk menghormati almarhum.

3. Kanibalisme, Papua Nugini

Suku Fore
Suku Fore (travelversed.co)

Selama berabad-abad, suku Fore, Papua Nugini telah melakukan kanibalisme pada mayat, di mana sisa-sisa anggota keluarga yang sudah meninggal secara ritual dikonsumsi.

Praktik ini dianggap bermanfaat bagi anggota keluarga yang hidup, dimana memberikan kualitas yang baik dari orang yang meninggal pada mereka yang mengkonsumsi sisa-sisa.

Praktek ini dikenal dunia ketika Eropa pertama kali melakukan kontak dengan suku Fore pada 1950-an, dan sejak itu telah menurun karena penemuan penyakit Kuru.

Kuru adalah penyakit neurodegeneratif yang sangat langka yang ditularkan ketika orang mengkonsumsi daging tubuh yang terkontaminasi, dan hampir memusnahkan seluruh populasi Fore sampai pada 1960-an.

4. Peti Mati Fantasi, Ghana

Peti mati
Peti mati (lithium.com)
3 dari 3 halaman

Di Ghana, banyak orang memilih untuk dimakamkan di abebuu adekai, peti fantastis yang umumnya dikenal sebagai “kotak pepatah.”

Setiap peti mati mewakili aspirasi atau minat unik dari orang yang baru meninggal.

Peti mati ini dapat mengambil hampir semua bentuk yang dapat kamu pikirkan.

Beberapa peti fantasi yang umum mewakili mata pencaharian almarhum, sementara yang lain mewakili aspirasi atau kepentingan mereka, sering mengambil bentuk mobil sport, pesawat terbang, atau bahkan wanita yang menggairahkan.

Peti mati ini pertama kali dibuat pada 1950-an, oleh seorang tukang kayu bernama Kane Kwei, dan dengan cepat menyebar ke seluruh negeri.

Sekarang, ada 10 peti mati peti mati di ibu kota Accra, banyak di antaranya dikelola oleh seniman dan tukang kayu yang dilatih oleh Kwei sendiri.

5. Tugu Peringatan, Pesisir Amerika Serikat

Tugu peringatan
Tugu peringatan (palmcoastobserver.com)

Jika kekasih kamu adalah pecinta alam atau peselancar, apa cara yang lebih baik untuk menghormati warisan mereka daripada menggunakan jenazah mereka untuk membangun kembali terumbu karang yang terancam punah ?

Terumbu karang baru ini dikenal sebagai karang abadi atau memorial, dan dapat ditemukan di seluruh pesisir Amerika Serikat, serta di sepanjang pulau-pulau di Pasifik Selatan.

Cara kerjanya adalah abu almarhum digunakan untuk membuat bola beton khusus, yang diletakkan di atas terumbu untuk mendorong pengembangan karang baru.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Amerika SerikatGhanaMadagaskarPapua NuginiKorea SelatanTribunTravel.com Quincy Jones Seunghan (Ex-RIIZE) Pager (Beeper)
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved