Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu merasa penasaran tentang jenis makanan apa saja sih yang dimakan orang-orang pada Abad Pertengahan?
Dibandingkan dengan jenis makanan yang kita konsumsi saat ini, tentu ada begitu banyak perbedaan.
Terutama disebabkan oleh adanya perkembangan pengetahuan kesehatan dan teknologi.
Makanan pada Abad Pertengahan mungkin terdengar aneh bagi telinga kita.
Lalu seperti apa ya jenis-jenis makanan yang umum dikonsumsi orang Eropa pada Abad Pertengahan?
Dikutip TribunTravel.com dari laman Boredomtherapy.com, berikut deretannya.
1. Angsa
Pada abad ke-14, orang cenderung menyajikan daging angsa saat makan malam untuk membuat orang lain terkesan.
Angsa ini biasa dimasak dengan dua cara.
Pertama, dipanggang dengan isi perut direbus.
Atau dicacah dan dimasak dengan jahe.
Biasanya, angsa disajikan utuh di atas meja, bahkan dengan bulu-bulnya dipasang kembali.
2. Umble pie
Umble pie adalah sejenis pie yang terbuat dari isi perut binatang liar apa pun yang tersedia, yaitu tupai, rusa, dan sejenisnya.
Ini termasuk makanan yang mewah zaman dahulu.
3. Daging lumba-lumba
Pada masa sebelum Masehi, kebanyakan orang memang tidak makan daging, melainkan ikan.
Satu hidangan yang sering jadi favorit adalah sup yang terbuat dari daging lumba-lumba, susu almond, gandum, dan saffron.
4. Ayam bernyanyi
Pada Abad Pertengahan, citarasa suatu makanan dapat ditentukan dari bagaimana makanan itu disajikan.
Sehingga, menyajikan daging sebagai makanan seperti saat masih hidup merupakan praktik yang umum.
Satu contohnya adalah ayam bernyanyi.
Ayam bernyanyi disajikan dengan menambahkan belerang dan air raksa di dalam tubuhnya.
Sehingga saat dipanaskan, terdengar bunyi siulan, seolah-olah ayam utuh itu masih hidup.
5. Organ vital domba
Satu lagi makanan aneh yang disajikan pada Abad Pertengahan adalah organ vital domba jantan.
Cara penyajiannya, organ vital tersebut diisi dengan kuning telur, saffron, susu, dan lemak untuk kemudian ditaburi bubuk kayu manis.
6. Landak
Landak sering menjadi menu makan malam orang yang hidup pada Abad Pertengahan.
Biasanya, leher makhluk kecil ini dibelah lalu diisi berbagai macam rempah dan dipanggang dalam adonan kue.
Namun, tidak dijelaskan bagaimana dengan duri-durinya, apakah dibuang atau dibiarkan saja.