Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia memang penuh dengan tradisi.
Meski sebagian besar masyarakatnya mulai melupakan dan memilih budaya asing, masih ada suku yang mempertahankan tradisi lamanya.
Suku ini bukan berada di Sumatera, Papua, atau Kalimantan.
Melainkan di pulau Jawa.
Mungkin agak aneh mendengar ada suku di Jawa.
Apalagi jika suku ini masih mempertahankan bahasa, tradisi, dan kebiasaan di masa lalu.
Bayangkan saja, pulau Jawa yang dipenuhi dengan hiruk pikuk modern, masih bisa bersanding dengan tradisi lama.
Dikutip TribunTravel.com dari berbagai sumber, masyarakat ini dikenal dengan sebutan Suku Osing.
Suku yang merupakan penduduk asli Blambangan ini memiliki bahasa, tradisi, dan kebiasaan yang berbeda dibanding masyarakat Jawa dan Madura.
Mereka menempati beberapa wilayah di Banyuwangi.
Diantaranya Rogojampi, Sempu, Gelagah Singojuruh, Giri, Kalipuro, dan Songgon.
Meski dikelilingi kehidupan modern, Suku Osing masih mempertahankan tradisi leluhurnya.
Ada banyak ritual yang masih dilakukan sampai sekarang.
1. Ritual pecel pitik
Ritual yang diadakan pada hari Kamis dan minggu ini bertujuan untuk membersihkan hal-hak yang dianggap buruk.
Cara melakukan ritual cukup sederhana.
Mereka biasanya akan membuat makanan yang disebut pecel pitik.
Terbuat dari campuran patutan kelapa, ayam kampung, dan bumbu rempah.
Makanan khas ini kemudian disusun dalam pikulan khusus.
Kemudian mereka melakukan perjalanan menuju makam Buyut Cilik.
Setelah memanjatkan doa, Suku Osing akan menyantapnya bersama-sama.
2. Tradisi pasar
Jika kamu berkunjung ke pasar suku Osing di hari Minggu, kamu akan menemukan pemandangan berbeda.
Di sana kamu hanya boleh menggunakan uang kuno untuk berbelanja.
1 keping uang kuno biasanya dihargai Rp 2.500,-.
Kamu bisa membeli berbagai kuliner tradisional khas suku Osing menggunakan koin kuno.
3. Tradisi mepe kasur
Tradisi ini dilakukan setiap bulan Dzulhijjah bersamaan dengan selametan desa.
Tujuannya untuk mengusir mara bahaya dan meningkatkan hubungan antar keluarga.
4. Tradisi Koloan Selametan
Tradisi ini biasanya dilakukan saat ada yang sunatan.
Biasanya dilakukan dengan meneteskan darah ayam di kepala anak yang akan disunat.
Ayam yang digunakan harus jenis ayam jago berwarna merah yang masih perjaka.