Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa orang kini mulai tergoda untuk melakukan operasi plastik.
Dulu operasi plastik dilakukan untuk memperbaiki atau mengoreksi kekurangan yang ada pada wajah karena kecelakaan.
Namun, kini operasi plastik dijalani hanya demi terlihat cantik, bibir terlihat penuh, wajah semakin tirus, dan lainnya.
Tak berbeda dengan apa yang dilakoni perempuan berusia 22 tahun asal Hong Kong, Berry Ng.
Ia rela menjalani operasi plastik sebanyak lebih dari 30 kali, sebelum akhirnya ia menyesali keputusannya tersebut.
Sebagaimana dirangkum TribunTravel.com dari laman Shanghaiist.com, bintang YouTube itu pertama kali melakukan operasi plastik saat usianya masih 17 tahun.
Kala itu, ia berjalan di sebuah pusat kecantikan yang menawarkan potongan harga untuk pelajar, yaitu 799 dolar Hong Kong atau setara Rp 1,3 juta untuk tiga kali suntikan.
Berharap ingin terlihat seleb idolanya, Berry melakukan operasi plastik dan membayar lebih dari 17 ribu dolar Hong Kong atau setara Rp 28,9 juta.
Sejak saat itulah, ia kecanduan untuk melakukan operasi plastik.
Termasuk saat ia mulai berpacaran dengan laki-laki yang berusia lebih tua saat usianya menginjak 21 tahun.
Berry Ng mengatakan, mantan pacarnya itu kerap mengkritik penampilannya bahkan membandingkannya dengan perempuan lain.
Demi harga diri, Berry Ng kembali menjalani operasi plastik.
Selama enam bulan berikutnya, dia mengoperasi dahi, bibir, kelopak matanya, hingga hidung dan berubah jadi orang yang sama sekali tak bisa dikenali lagi.
Sayangnya, sang kekasih masih belum puas dengan penampilan Berry Ng, bahkan masih membandingkannya dengan perempuan lain.
Hingga akhirnya, Berry Ng meminta uang pada orangtua untuk memperbesar buah dadanya.
Namun, cowok itu malah mengklaim tidak pernah meminta Berry Ng meminta hal tersebut.
Inilah awal mula Berry Ng menyadari kebodohannya dan memilih putus dengan pacarnya itu.
Sejak saat itu, Berry Ng mengunggah video di YouTube dan menceritakan pengalamannya tersebut.
Ia juga memperingatkan perempuan lain agar tidak mengulangi kesalahannya.
Dia berharap bisa kembali lagi pada waktu belum menjalani operasi plastik, sayangnya ia sudah telanjur.
"Saya mungkin memiliki wajah yang palsu, tetapi saya punya hati yang lebih jujur," kata dia.