Breaking News:

6 Kuliner Khas Banyuwangi yang Bisa Ditemukan di Sekitar Kawah Ijen, Wajib Coba Nomor 3

Setelah melihat blue fire di Kawah Ijen, jangan lupa untuk mencicipi enam kuliner khas Bayuwangi ini.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
TribunTravel.com/Sinta Agustina
Kawah Ijen 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina

TRIBUNTRAVEL.COM - Terletak di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi berbatasan langsung dengan beberapa daerah yaitu Situbondo, Bondowoso, dan Jember.

Banyuwangi memiliki beragam destinasi wisata alam menakjubkan, salah satunya Kawah Ijen.

Terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Kawah Ijen memiliki ketinggian 2.443 mdpl.

Baca: Wisata Banyuwangi - Selain Blue Fire, Ini 5 Hal yang Dapat Dipetik dari Perjalanan Menuju Kawah Ijen

Untuk mendaki menuju puncak, diharuskan melewati trek tanjakan berpasir selama kurang lebih 2,5 jam.

Nah, setelah melihat blue fire di Kawah Ijen, jangan lupa untuk mencicipi enam kuliner khas Bayuwangi ini.

1. Rujak soto

Rujak Soto
Rujak Soto (TribunTravel.com/Sri Juliati)

Sesuai dengan namanya, rujak soto merupakan hidangan rujak yang disiram dengan kuah soto.

Rujak dibuat dari berbagai sayuran, kacang, cingur, dan petis, kemudian disiram kuah soto berisi potongan babat.

2 dari 3 halaman

2. Sego tempong

Sego tempomg
Sego tempomg (Surya/Haorrahman)

Sego tempong atau nasi tempong merupakan hidangan khas Banyuwangi berisi seporsi nasi, sayuran rebus, dan lauk berupa ayam, ikan asin, tempe, dan sebagainya.

Biasanya sego tempong mendapat tambahan timun dan daun kemangi segar sebelum disajikan.

3. Nasi bodrex

Nasi Bodrex di Banyuwangi, Jawa Timur.
Nasi Bodrex di Banyuwangi, Jawa Timur. (KOMPAS/AGUS SUSANTO)

Nasi bodrex mirip dengan nasi kucing yang banyak dijajakan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sekitarnya.

Bedanya dengan nasi kucing, nasi bodrex memiliki ragam lauk yang beragam, mulai kering tempe, bihun, potongan ayam, dan sambal.

4. Leroban

Jangan leroban dinikmati dengan nasi, sambal blotong, pepes ikan laut dan gimbal jagung.
Jangan leroban dinikmati dengan nasi, sambal blotong, pepes ikan laut dan gimbal jagung. (KOMPAS.COM/Ira Rachmawati)

Leroban atau sambal blotong merupakan sayur khas penduduk Desa Licin, yang berada di kaki Gunung Ijen.

Hidangan ini terbuat dari santan kelapa murni yang dimasak sehingga menghasilkan ampas dan mendapat berbagai tambahan bumbu seperti lengkuas, serai, cabai, dan lain-lain.

5. Rujak kelang

Rujak kelang
Rujak kelang (KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI)
3 dari 3 halaman

Setelah kenyang makan nasi tmpong hingga nasi bodrex, saatnya mencicipi rujak kelang yang segar.

Rujak kelang terdiri dari potongan mangga, ketimun, pepaya, dan bengkoang, yang disiram dengan kuah ikan pindang, petis, dan cabe rawit.

Sebelum disajikan, rujak kelang dilengkapi dengan potongan tahu goreng dan kerupuk kromoleo.

6. Pecel rawon

Pecel rawon
Pecel rawon (Intisari Online)

Selain rujak soto, kuliner khas Banyuwangi yang berupa kombinasi dua hidangan adalah pecel rawon.

Seperti namanya, pecel rawon merupakan hidangan pecel yang disajikan dengan kuah rawon yang lezat.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
BanyuwangiKawah Ijen Persewangi Banyuwangi Banyuwangi Park Kupat Lodoh Sego Cawuk Suku Osing
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved