Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Dengan berbagai kemudahan untuk mendapatkan informasi, kita berpikir sudah tahu segalanya.
Ya, setidaknya hampir segala hal.
Namun, tahukah kamu, banyak hal umum yang ternyata masih belum diketahui, termasuk fakta makanan.
Apa sajakah itu?
Yuk simak deretan fakta-fakta tentang makanan yang perlu kamu ketahui berikut ini, sebagaimana dilansir TribunTravel.com dari laman Bright Side.
1. Kukis keberuntungan (fortune cookies) tidak berasal dari China
Kue manis ini secara tradisional dianggap sebagai bagian dari masakan Cina, tapi ternyata ini cuma mitos.
Kamu tidak akan menemukannya di China.
Kenyataannya, kue keberuntungan ditemukan di San Francisco oleh orang keturunan Jepang-Amerika (dan bahkan bukan orang Cina).
2. Wasabi palsu
Wasabi asli hanya dapat ditemukan di Jepang, di mana bahannya dibudidayakan dalam kondisi tertentu.
Yakni dalam media air yang mengalir pada suhu 10-17 derajat celsius.
Akar Wasabi matang dalam waktu 3-4 tahun, dan setiap 1 pon harganya lebih dari 100 dolar AS atau sekitar Rp 1,3 juta.
Itulah sebabnya banyak orang yang menggunakan wasabi imitasi di luar Jepang, yang terbuat dari lobak, mustard, pati, dan pewarna makanan hijau.
3. Kita makan serangga dan bisa jadi tidak menyadarinya
Pigmen makanan karmin yang juga dikenal sebagai E120, digunakan untuk menambahkan warna merah ke produk makanan.
Tapi tidak semua orang tahu bahwa karmin dihasilkan dari asam karmin yang dihasilkan oleh beberapa kulit serangga jenis kumbang atau kepik, seperti jenis serangga cochineal.
4. Saus tomat bisa dibuat tanpa menggunakan tomat
Terlepas dari kenyataan tomat harganya murah (dibandingkan dengan wasabi, misalnya), jenis buah ini cukup sering diganti dengan bahan yang lebih murah, seperti saus apel, pewarna, dan zat aditif lainnya.
Untuk membedakan saus tomat palsu, lihat dulu warnanya, yakni warnanya merah atau merah tua.
Sedangkan untuk konsistensinya, saus tomat yang asli tidak terlalu berair.
5. Jumlah kalori yang ditunjukkan pada bungkus atau kemasan makanan tidak selalu akurat.
Masalahnya, sistem pengukuran kalori kini sudah ketinggalan jaman.
Misalnya, sistem itu tidak memperhitungkan bagaimana proses penyerapan itu sangat bervariasi berdasarkan jenis makanan atau individu yang mengonsumsinya.
Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan bahwa kacang almond memiliki sekitar 20% kalori lebih sedikit dari perkiraan semula, dan kacang pistachio memiliki kalori 5% lebih sedikit.
6. Beberapa jenis makanan bisa hilang selamanya.
Sayangnya, karena pemanasan global dan faktor negatif lainnya, beberapa jenis makanan bisa dibilang kini hampir punah.
Jenis makanan tersebut mencakup:
- Apel
Beberapa jenis apel yang membutuhkan suhu udara musim dingin yang lebih dingin.
- Alpukat
Karena proses penanamannya yang dianggap tidak menguntungkan. Untuk memanen 1 pon buah ini, dibutuhkan sekitar 130 galon air.
- Pisang
Pisang dipengaruhi oleh epidemi penyakit jamur, dan tanaman pisang saat ini mulai cepat mati akibat kondisi alam yang sekarang jauh berbeda.
- Madu
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah koloni lebah telah berkurang secara signifikan, terutama di Amerika Serikat.
Alasannya adalah adanya tungau Asia, penggunaan pestisida, dan nutrisi lebah yang buruk.
- Cokelat
Seperti yang dikatakan oleh ilmuwan, kualitas biji kakao telah memburuk secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, sehingga jumlah panen pun telah berkurang hingga setengahnya.
7. Camilan/permen rasa buah yang kenyal mengandung zat lilin yang sama dengan yang digunakan pada mobil.
Selain gelatin, pewarna, dan bahan lainnya, camilan/permen buah kenyal juga mengandung zat lilin carnauba, yakni lilin dari daun pohon palem.
Lilin yang sama digunakan untuk wax mobil, furnitur, dan bahkan digunakan di industri kecantikan.
8. Ukuran ayam broiler saat ini menjadi jauh lebih besar.
Selama 60 tahun terakhir, ukuran ayam menjadi semakin besar, terutama bagian dada dan tungkai mereka.
Ada yang mengatakan, penambahan hormon dan steroid mempengaruhi perubahan ini.
Namun, petani mengklaim perubahan ukuran ayam disebabkan bukan oleh obat-obatan terlarang, melainkan dengan meningkatnya kualitas teknologi pengembangbiakan modern, kondisi kehidupan yang lebih baik, dan pengawasan dokter hewan secara teratur.