Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Rasa takut merupakan bagian psikologis yang pasti dimiliki oleh setiap manusia.
Bisa dibilang, rasa takut bisa jadi alat kendali bagi manusia untuk tidak melakukan atau mendekati hal-hal yang berbahaya dan mengancam dirinya.
Namun, sejumlah orang menderita rasa takut berlebihan terhadap hal atau benda-benda tertentu, yang bagi kebanyakan orang lain terlihat sepele.
Hal ini disebut fobia.
Ada banyak hal yang bisa menimbulkan fobia.
Satu di antaranya terkait dengan makanan.
Tentu fobia yang berkaitan dengan makanan terlihat tak lazim.
Pasalnya, makanan adalah sesuatu yang setiap harinya kita nikmati.
Namun, faktanya, tetap ada fobia atau ketakutan berlebih terhadap makanan.
Dilansir TribunTravel.com dari laman listverse.com, fobia makanan tertentu bisa menimbulkan stres dan membahayakan kesehatan seseorang.
Beberapa fobia makanan masih ada yang masih bisa dihindari, tapi ada juga yang mengakibatkan dampak yang cukup serius.
Apa saja sih fobia makanan yang sering diderita orang di seluruh dunia ini?
Yuk simak deretannya berikut.
1. Oenophobia - takut dengan wine atau anggur
Mungkin bagi kebanyakan orang jalan-jalan di tempat pembuatan anggur dan mencicipinya merupakan hal yang menyenangkan.
Namun, hal ini tidak berlaku pada penderita oenophobia.
Rasa takut anggur/wine cukup membuat frustrasi karena anggur hampir di mana-mana.
Kondisi ini membuat penderita merasa kesulitan jika harus menghadiri acara makan di luar.
Mereka juga enggan pergi ke toko bahan makanan karena kebanyakan toko memiliki lorong khusus anggur dan minuman keras.
Mungkin tidak masuk akal, tapi mereka yang menderita penyakit ini dapat memiliki gejala yang sama dengan orang yang memiliki kegelisahan.
Yakni sesak napas, tremor, dan ketidakmampuan untuk mengatasi situasi.
2. Lachanophobia - takut terhadap sayuran
Fobia ini sering dialami oleh anak-anak.
Kebanyakan orang dewasa tidak benar-benar memiliki lachanofobia tapi lebih menyukai ketidaksukaan atau keengganan pada sayuran.
Tapi mereka yang benar-benar takut sayuran mendapati kegiatan berbelanja dan makan di luar menjadi hal yang susah dilalui.
Hanya melihat sayuran saja bisa dapat menyebabkan sesak napas dan mual.
Bagi mereka yang menderita lachanofobia, mengonsumsi makanan seimbang bisa jadi hal yang sulit.
Akibat lachanophobia, defisiensi vitamin dan masalah nutrisi makanan lainnya dapat timbul dan menyebabkan kesehatan penderitanya terancam.
3. Mageirocophobia - takut memasak
Bagi mereka yang menderita mageirocophobia, memasak menggunakan alat-alat dapur bisa jadi mimpi buruk.
Penderita ini mengalami berbagai gejala.
Mulai dari menghindari area dapur, menjejalkan bungkus makanan yang dibawa rumah di dalam laci, hingga serangan panik dan kegelisahan hanya saat memikirkan memasak.
Mageirocophobia memiliki wujud yang beragam.
Ada yang takut membuat orang keracunan makanan, membayangkan wujud hidangan yang tak bisa dimakan, kekhawatiran akan membuat cara penyajian yang buruk, ketakutan akan terluka atau terbakar, dan lainnya.
Hal ini benar-benar membuat seseorang tak bisa memasak.
Mereka sering menemukan layanan pemesanan makanan atau jajan sebagai solusi mengatasi ketakutan ini.
Jadi lebih boros ya?
4. Arachibutyrophobia - ketakutan akan selai kacang yang menempel di langit-langit mulut
Solusi paling tepat untuk fobia ini cukup mudah kok; jangan makan selai kacang.
Ketakutan yang diderita arachibutyrophobia berasal dari kekhawatiran mereka tentang kemungkinan tersedak atau tercekik karena makan selai itu.
Tapi kebanyakan penderita fobia ini masih baik-baik saja kok saat melihat atau berada di dekat selai kacang.
Beberapa gejala yang ditunjukkan penderita fobia ini bervariasi, mulai dari merasa geli, panik, hingga cemas.
Terkadang juga bisa membuat penderita berkeringat, tersengal-sengal, hingga gemetaran.
5. Xocolatophobia - takut terhadap cokelat
Cokelat merupakan makanan favorit yang disukai hampir semua orang.
Tapi beberapa orang ada yang takut terhadap kudapan manis ini.
Penderita xocolatophobia akan merasa frustasi saat berbelanja, karena ia akan mendapati banyak cokelat di toko maupun kasir.
Belum lagi saat di tempat kerja, ada orang yang suka meletakkan permen cokelat di mejanya untuk mengemil.
Tentu hal ini menimbulkan kericuhan bukan?
Pasalnya, penderita ini terus berusaha menghindari barang yang sangat umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Penderita xocolatophobia yang ekstrem akan mengganggap cokelat itu adalah makanan yang vulgar.
Setiap kali menyentuhnya, mereka akan berusaha langsung mencuci tangannya.