Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu bertemu seseorang yang asing untuk kali pertama di jalan, lantas membayangkan suatu hari nanti, kamu dan dia bisa hidup bersama?
Ngaku, deh, pasti pernah walau itu hanya sepintas lalu.
Memang sih, "imajinasi" ini agak sedikit gila, tapi banyak orang menyebutnya dengan cinta pada pandangan pertama.
Terkadang, hal ini terjadi di saat yang tidak tepat, namun kamu akan terus-menerus mengingat peristiwa dan orang itu.
Bahkan berharap, suatu hari nanti, kalian bisa bertemu lagi untuk kemudian berkenalan, pendekatan, dan ya, bisa kamu simpulkan sendiri akhirnya.
Sama halnya dengan wanita ini.
Adalah Zoë Folbigg, seorang karyawan yang selalu naik kereta setiap hari saat hendak bekerja.
Nyaris saban hari, dia selalu bertemu orang yang sama alias itu-itu saja.
Hingga suatu hari, ada wajah baru yang duduk di depannya.
Dilansir dari lifebuzz.com, Zoë pun langsung tertarik pada cowok asing yang baru ia lihat itu.
Zoe ingin menarik perhatiannya, tapi cowok itu selalu membaca buku.
Dia memutuskan untuk mencoba strategi baru dengan mengubah gayanya berpakaian.
Jika biasanya ia mengenakan jins dan sepatu kets, kini Zoe mulai mengenakan gaun untuk bekerja.
Sayang, perubahan penampilan Zoe tak mampu mengalihkan pandangan si cowok dari bukunya.
Melihat hal itu, Zoe tak kecewa.
"Dia selalu membaca buku yang indah, dia selalu membaca sesuatu yang telah saya baca," kata Zoë, menjelaskan mengapa dia tidak pernah menyerah.
Zoë bahkan memberi tahu rekan kerjanya tentang pria misterius di kereta.
Setiap hari mereka bertanya bagaimana "Train Man" itu, dan bertanya-tanya apakah akhirnya dia mendongak dari bukunya.
Jawabannya selalu tidak.
Setelah berbulan-bulan berlalu dan si pria misterius ini tak kunjung paham "kode" Zoe, dia memutuskan sudah waktunya untuk bertindak.
Pada hari ulang tahunnya di bulan Mei, Zoe memberi pria itu sebuah catatan saat hendak turun dari kereta dan memperkenalkan dirinya.
Ia juga meminta cowok untuk minum bersama.
Zoe menunggu sepanjang hari untuk mendapat tanggapan.
Akhirnya, pada pukul 05.00, dia menerima email.
Kabar buruk bagi Zoe, sebab pria itu bilang sudah punya pacar dan tak akan bisa minum dengannya.
Nah, bagi Zoe, ini adalah akhir dari seluruh penantiannya.
Delapan bulan kemudian, Zoë menerima email tak terduga.
Rupanya, itu adalah si cowok misterius yang ia temui di kereta.
Cowok itu mengatakan, dirinya jomblo dan bertanya apakah Zoe ingin minum dengannya?!
Zoë sangat senang dan mengatakan, dia ingin sekali minum dengannya.
Ternyata nama orang asing itu adalah Mark dan dia adalah orang yang selama ini dipikirkan Zoe.
Kencan pertama mereka berhasil dan ternyata keduanya punya banyak kesamaan.
Mereka pun memutuskan untuk terus bertemu.
Setelah berpacaran tiga bulan, Mark pindah bersama Zoë dan keduanya saling mencintai satu sama lain.
Tiga tahun kemudian, mereka pergi berlibur bersama.
Saat di kereta api di Australia, Mark melamar Zoë!
Pastinya, ini adalah lokasi cukup tepat karena keduanya mengawali pertemuan di kereta.
Hari ini, mereka telah bahagia sebab dikaruniai dua anak laku-laki yang menggemaskan dan tampan.
Jika bukan karena keberanian Zoë, mungkin mereka tidak akan menjadi pasangan suami istri.
Sebenarnya, sambil menunggu Mark, Zoë mencoba untuk berkencan dengan pria lain.
Namun, tidak ada yang berhasil "menyentuh" hatinya hingga akhirnya Mark datang.
Kisah cinta seperti ini nampaknya bukan sekadar khalayan khas remaja.
"Ini benar-benar cinta pada pandangan pertama bagi saya. Aku tahu itu terdengar gila tapi itulah yang kurasakan, "kata Zoë.
Zoë pun menyadari, kisah cinta mereka adalah satu hal yang perlu dibagikan pada dunia.
Dia memutuskan untuk menulis buku.
Mark yang tidak terbiasa membaca cerita cinta, akhirnya mau membaca "The Note" yang ditulis sang istri.
Mark menyukai bagaimana Zoë menceritakan hubungan mereka.
Jika traveler menyukai cerita ini, bacalah buku Zoë.
Dari situ, mungkin kamu akan terinspirasi untuk memulai percakapan dengan orang yang baru kamu lihat di jalan, kereta, atau bus.