Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap bangunan yang ditinggalkan selalu memiliki sebuah cerita di dalamnya.
Tak peduli itu hanya bangunan kecil atau perumahan mewah.
Pasti ada sejarah di balik terbengkalainya bangunan itu.
Ada yang berhubungan dengan perebutan kekuasaan, ada pula yang berhubungan dengan hal mistis.
Dilansir TribunTravel.com dari laman thisisinsider.com, berikut sejarah di balik tujuh bangunan yang ditinggalkan.
1. Ross Island, Andaman dan Nicobar Islands, India
Vegetasi alam merubah keindahan bangunan ini menjadi sesuatu yang menyeramkan.
Rumah ini awalnya dibangun untuk para pejabat pemerintah Inggris pada 1857.
Penduduk Inggris membuat rumah mereka dengan ruang tari, klub, kolam renang, dan taman, sampai 1941 gempa bumi dan invasi oleh Jepang merubah segalanya.
Ross Island kemudian bergantian diklaim oleh Jepang dan Inggris sampai 1979, ketika akhirnya pulau itu diberikan kepada Angkatan Laut India, yang mendirikan basis kecil di sana.
2. Pontiac Silverdome, Michigan
Sebelum ditinggalkan Pontiac Silverdome pernah menjadi tuan rumah bergama perayaan besar seperti Super Bowl, konser The Rolling Stones, The Who, dan Led Zeppelin.
Sayang, tempat ini kemudian ditinggalkan.
3. Graun Church Tower, Danau Reschen, Italia
Gereja Graun di Danau Reschen, South Tyrol, Italia, dulunya sebuah gereja Italia yang biasa digunakan jemaat untuk beribadah.
Sayang, danau buatan yang dibangun pada 1950 menenggekamkan kota beserta gereja.
Kini yang terlihat hanya bagian menarannya saja.
4. Rumah Sakit Militer di Beelitz, Jerman
Rumah sakit militer menakutkan ini pernah sekali digunakan pemimpin Nazi Adolf Hitler untuk mengobati cedera paha yang diperoleh selama pertempuran Perang Dunia I pada akhir 1916.
Dibangun pada akhir abad ke-19 untuk membantu merehabilitasi pasien tuberkulosis di Berlin, namun kemudian ditinggalkan selama musim gugur Jerman Timur.
Bangunan ini kemudian digunakan sebagai set untuk film pemenang Oscar, "The Pianist."
5. Haludovo Palace Hotel, Krk, Kroasia
Hotel bergaya abad pertengahan ini dibuka pada 1971 untuk menarik wisatawan ke Pulau Krk.
Setahun kemudian, pendiri Majalah Penthouse, Bob Guccione, menginvestasikan USD 45 juta setara Rp 545 miliar untuk mengubahnya menjadi Penthouse mewah Adriatik Casino Club.
Setelah Perang Yugoslavia dimulai pada awal 1990-an, Krk tidak lagi menjadi tujuan wisata populer, dan hotel itu akhirnya ditinggalkan.
6. Monumen Buzludzha, Bulgaria
Monumen yang ditinggalkan ini terletak di pegunungan Bulgaria dan pernah menjadi Gedung Partai Komunis Bulgaria.
Saat berada di puncak, partai memutuskan untuk mendirikan monumen untuk memperingati komunisme sosialis.
Namun, situs itu ditinggalkan setelah pemerintah jatuh dari kekuasaan pada 1989.
7. Maunsell Sea & Air Forts, Thames and Mersey estuaries, Inggris
Selama Perang Dunia II, Maunsell Army Sea & Air Forts dibangun untuk membela Inggris melawan pasukan Jerman.
Beberapa benteng dibuat di atas air.
Benteng ini dirancang oleh Guy Maunsell, seorang insinyur sipil Inggris.
Benteng-benteng resmi ditutup pada tahun 1950, tetapi strukturnya tetap berdiri sampai sekarang.