lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler pasti pernah melihat film animasi Disney-Pixar 'Up' yang dirilis tahun 2009 lalu.
Tentu kisahnya yang menceritakan tentang petualangan seorang kakek tua bernama Carl Fredericksen.
Ia yang membawa rumahnya dengan ribuan balon berwarna-warni ini terasa menyentuh sekaligus tak masuk akal.
Namun seorang seniman dari Australia mencoba merealisasikan kisah ini.
Bedanya, bukan rumah yang ia lambungkan dengan balon.
Dilansir TribunTravel.com dari laman mashable.com, aksi Noëmi Lakmaier mengikatkan tubuhnya dengan 20 ribu balon dan membiarkan dirinya terangkat.
Untuk memperkuat ikatan balon tersebut, tubuh Noëmi diberi semacam kerangka.
/https://blueprint-api-production.s3.amazonaws.com/uploads/card/image/582066/52f2cb09-7c48-4728-b796-67cc12f08d3e.jpg)
Pertunjukan yang berlangsung selama sembilan jam ini pun dinamakan Cherophobia dan berlangsung pada di Sydney Opera House, Minggu (3/9/2017).
Agar dapat mengangkat tubuh seniman tersebut, balon-balon pun diisi dengan gas helium.
Terbuka untuk publik dan diselenggarakan di venue Concert Hall, installasi live ini menjadi satu bagian dari gagasan dan politik di balik Festival Antidote di Sydney, Australia.
Judul pertunjukan ini diambil dari nama kondisi kejiwaan seseorang yang sangat ketakutan akan kebahagiaan.
Hal ini terinspirasi dari pengalaman Noëmi yang berkaitan dengan kondisi disabilitas, sehingga memunculkan ide tentang keteguhan diri dalam bentuk yang unik dan bikin penonton tercengang.
Seiring pertunjukan ini berlangsung, Cherophobia jadi semakin mirip meditasi.
Cherophobia mengeksplorasi gagasan tentang pengekangan, kesabaran, dan antisipasi.
Cherophobia pernah diselenggarakan dalam waktu yang lebih lama di St Leonards Church di Shoreditch, London pada 2016 silam.
Saat itu, Noëmi Lakmaier melayang di udara bersama ribuan balon selama 48 jam.
