Breaking News:

Berdampak Halusinasi, Sebenarnya Apa Penyebab Mimpi Buruk Datang Saat Tidur?

Meski menyeramkan, mengejutkan dan menakutkan, namun pertanyaannya kini adalah mengapa kita dapat mengalami mimpi buruk?

elevationshealth.com

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Guys, pernahkah kamu mengalami mimpi buruk?

Misalnya menelusuri jalan gelap, mencoba melarikan diri dari sesuatu yang menyeramkan, bertemu dengan psikopat paling kecam atau jatuh dari jurang.

Saking mengerikannya mimpi yang dialami, membuat kamu tiba-tiba terjaga dari tidur.

Saat terbangun biasanya keringat dingin sudah membasahi tubuh, pandangan mata terbuka lebar dan detak jantung berpacu cepat.

Percaya atau tidak, mimpi buruk pasti dialami setiap orang,

Meski jenis mimpi yang dirasakan berbeda tiap orang, namun tetap saja membuat siapapun merasa takut saat mengalaminya.

Meski menyeramkan, mengejutkan dan menakutkan, namun pertanyaannya kini adalah mengapa kita dapat mengalami mimpi buruk?

Dilansir TribunTravel.com dari laman scienceabc.com, mimpi buruk dan mimpi terkait saling erat, dan cenderung dihasilkan pada saat yang sama, dan dengan mekanisme kognitif yang sama.

(sabusinessindex.co.za)

Namun, alasan kita bermimpi (dan alasan memiliki mimpi buruk) masih menjadi topik perdebatan dalam komunitas ilmiah.

2 dari 4 halaman

Banyak orang mengklaim mimpi adalah aktivitas otak yang terjadi saat kita tidur, di mana otak menghasilkan gambar acak yang pernah terjadi dalam hidup.

Mimpi dipandang oleh banyak orang sebagai jendela ke dalam alam bawah sadar, tempat di mana orang-orang diperbolehkan untuk mengeksplorasi dorongan dan keinginan mereka di tempat yang aman dan dapat diterima secara sosial.

(theblaze.com)

Lainnya menyebut jika mimpi adalah perkembangan evolusi menguntungkan bagi kesehatan mental dan fisik.

Bukan rahasia lagi jika orang orang yang tidak mencapai tidur yang nyenyak, cenderung lebih mudah marah, lelah, mental tidak stabil dan tidak produktif.

Selain itu, kurang tidur juga memiliki risiko yang lebih tinggi pada kenaikan berat badan dan halusinasi.

Secara ilmiah, bagaimanapun, mimpi dan mimpi buruk adalah manifestasi dari pikiran kita, dan pada kenyataannya, seluruh otak aktif saat kita bermimpi.

(vimeocdn.com)

Sistem limbik, khususnya amigdala, sangat terlibat dalam menciptakan mimpi, karena ini adalah bagian dari otak yang mengatur emosi entah itu baik atau buruk.

Korteks akan menciptakan substansi impian terutama aspek visual (adegan yang kamu lihat dalam mimpi).

Meskipun penyebab umum dari mimpi masih menjadi subyek perdebatan antara para ahli, secara spesifik mengapa kita menderita mimpi buruk ternyaata lebih mudah dijelaskan.

(voanews.com)

Jika kamu menerima kenyataan bahwa mimpi dihasilkan oleh alam bawah sadar, atau langsung berhubungan dengan pikiran, maka kamu akan memahami bagaimana emosi, perasaan dan keinginan yang kuat dapat menciptakan sebuah harapan yang tertuang dalam mimpi.

3 dari 4 halaman

Jika kamu selalu bermimpi menjadi pemain bisbol, maka dalam mimpi kamu akan merasakan menjadi pemenang turnamen tenis tingkat dunia.

Sekilas mimpi yang selama ini kita alami menjadi harapan yang selalu diinginkan selama ini.

(Pinterest)

Sebaliknya dalam konteks mimpi buruk, perasaan dikhianati, kecemasan tingkat tinggi, stres, depresi, dan sebagainya bisa jadi penyebab seseorang bermimpi buruk.

Seperti yang kita tahu sebelumnya, amigdala bertugas untuk mengatur emosi.

Semakin besar kecemasan yang kamu rasakan, maka kemungkinan mengalami mimpi buruk saat tidur.

Misalnya kamu merasa cemas dengan ujian yang diadakan besok harinya, dapat menciptakan mimpi buruk seperti tersesat di gurun, tidak menemukan jalan pulan dan sebagainya saat tidur.

Meski menakutkan, kenyataanya mimpi buruk dapat membantu kamu saat terbangun.

(deviantart.net)

Karena saat bermimpi kita dapat menentukan keputusan yang tepat dalam menghadapi tantangan.

Saat terbangun emosi yang selama ini meledak perlahan berubah menjadi sedikit lebih tenang.

Lalu apa jadinya jika mimpi buruk yang sama berulang setiap harinya?

4 dari 4 halaman

Beberapa mimpi buruk juga dapat berasal dari unsur-unsur traumatis masa lalu.

(5tjt.com)

Trauma yang belum terselesaikan atau rasa sakit kenangan masa kecil bisa memicu amigdala dan menghasilkan mimpi buruk berulang.

Jika mimpi buruk yang menyebabkan kamu menderita insomnia, atau kecemasan/depresi, kamu harus ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
scienceabc.comTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved