TRIBUNTRAVEL.COM - Kepulauan Karimunjawa, Jepara, tak hanya kaya potensi wisata bahari.
Daratan pulau-pulau itu kini mulai dikembangkan menjadi destinasi wisata yang tak kalah menarik, satu di antaranya adalah Bukit Love.
Dari atas ketinggian, tersaji panorama pemandangan laut yang indah.
Baca: Surga Bawah Lautnya Jawa Tengah, Inilah Panduan Lengkap Menuju Karimunjawa
Wisatawan bisa menyaksikan utuh jajaran pulau-pulau kecil berwujud gundukan hijau yang dikelilingi lautan biru.
Objek itu ramai didatangi pengunjung, terutama menjelang magrib untuk memburu matahari tenggelam (sunset).
Mereka tak ingin melewatkan momentum matahari terbenam yang membuat lautan biru terlihat berubah jingga.
Monumen berbentuk tulisan KARIMUNJAWA di sisi timur puncak tak pernah sepi diduduki turis yang ingin berswafoto dengan latar pemandangan laut.
Spot ini cocok bagi pemburu momentum matahari terbit (sunrise).
Baca: Sebelum Island Hopping, Ini 4 Hal yang Wajib Dilakukan Saat Pertama Kali ke Karimunjawa
Monumen berbentuk tulisan LOVE di sisi barat puncak menambah koleksi spot selfie yang memanjakan wisatawan.
Rumah pohon berbentuk sangkar burung raksasa juga jadi pilihan favorit untuk berswafoto.
Sambil menunggu sunset atau sunrise, wisatawan dapat duduk santai di bangku resto sambil menyeruput kopi atau minuman ringan.
Tempat makan ini ditata terbuka menghadap ke laut.
"Objek wisata ini berada di atas lahan milik pribadi warga. Untuk bisa masuk, harus membayar tiket Rp 10 ribu," kata Briyan, penjaga tempat wisata, kepada Tribunjateng.com, Kamis (24/8/2017).
Beberapa destinasi wisata lain yang berada di daratan juga tengah digarap pemerintah dan masyarakat untuk mendukung pariwisata taman nasional.
Sebuah kampung Bugis berdiri di Desa Telaga, Pulau Kemujan, sekitar setengah jam atau 20 kilometer perjalanan darat dari Pelabuhan Karimunjawa.
Deretan rumah panggung memperlihatkan komunitas Bugis di pulau itu masih eksis hingga sekarang.
Masyarakat setempat masih memegang teguh tradisi leluhur suku Bugis yang dikenal sebagai pelaut andal.
Menurut Camat Karimunjawa, Budi Krisnanto, keberadaan komunitas Bugis di Kepulauan Karimunjawa jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Kepulauan ini juga dihuni Suku Mandar, Bajo, Madura, Jawa, dan Buton.
Mereka hidup harmonis dalam kedamaian.
Menariknya, masing-masing komunitas itu masih erat memegang tradisi leluhur yang tak lepas dari budaya maritim.
"Masing-masing suku punya makanan khas sendiri-sendiri. Ini yang akan kami kembangkan sebagai bagian dari wisata darat," jelas Budi.
Makam Sunan Nyamplungan atau Syeikh Amir Hasan di Desa Nyamplungan juga tengah dikembangkan jadi destinasi wisata religi.
Syeikh Amir Hasan konon putra Sunan Kudus yang pertama kali menyebarkan Islam di Pulau Karimunjawa.
Makamnya hingga sekarang ramai diziarahi masyarakat atau wisatawan di sela menikmati wisata bahari.
Berita ini telah dimuat di Tribun Jateng dengan judul Ke Karimunjawa? Jangan Lupa Kunjungi Bukit Love, Kampung Bugis, dan Makam Sunan Nyamplungan.