TRIBUNTRAVEL.COM - Kelangkaan garam yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia menyebabkan harga bumbu dapur ini meroket.
Di Manado, harga garam telah mencapai Rp 7.500 per kilogram.
Nah, ada bumbu dan rempah dengan harga jauh lebih mahal.
Kelangkaan menjadi satu alasan mahalnya rempah-rempah ini.
Air Terjun Niagara hingga Maldives, 7 Tempat di Pulau Sumatera Ini Serupa Destinasi Luar Negeri https://t.co/FqMKLRXLoD via @TribunTravel
— Tribun Travel (@TRIBUNTravel) July 30, 2017
Inilah dia rempah-rempah paling mahal di dunia, yang dikutip dari luxury-insider.com.
1. Safron
Safron menduduki posisi sebagai bumbu paling mahal di dunia.
Harga rempah yang berasal dari Asia Tengah dan India ini bisa mencapai 5.000 dolar AS per pound atau sekitar Rp 146,58 juta per kilogram (dengan kurs Rp 13.326 per dollar AS).
Atau setara tujuh motor bebek dengan harga Rp 20 juta per unit.
Safron berasal dari bunga Crocus Sativus, tepatnya bagian dari putik bunga.
Perlu antara 50.000-75.000 bunga untuk menghasilkan satu pound safron kering.
Proses pengeringan ini memakan waktu kurang lebih 20 jam.
Saat ini, Spanyol, Italia, Yunani, India, dan Iran membudidayakan safron dengan serius.
Tapi, safron kualitas terbaik berasal dari Kashmir.
Safron dipakai untuk bumbu masak, bahan kosmetik, parfum, hingga pengobatan.
2. Vanila
Vanila, vanili, atau panili.
Pilih mana saja, sama mahalnya.
Harga rempah beraroma manis ini bisa mencapai Rp 5,86 juta per kilogram.
Ini adalah harga biji vanila.
Jangan salah membedakan dengan esens vanila yang kerap ada pada es krim, kue kering, atau kudapan lain.
Vanila paling mahal berasal dari Meksiko dan Madagaskar.
Kedua negara ini dianggap sebagai produsen terbaik vanila di dunia.
Apa yang bikin vanila mahal?
Proses penyerbukan vanila harus dibantu manusia.
Setelah ranum pun, vanila harus dipanen secara manual.
Ekstrak vanila murni di pasar internasional bisa mencapai harga 3 dolar AS hanya untuk 1 fluid ounce atau 29 mililiter.
3. Kapulaga
Harga kapulaga di pasar internasional mencapai Rp 879.516 per kilogram.
Sama seperti dua rempah termahal, penyokong harga kapulaga adalah proses panen yang padat karya.
Kapulaga berasal dari Guatemala dan India barat daya.
Kedua wilayah ini merupakan eksportir terbesar kapulaga.
Kapulaga hitam terutama dipakai untuk bumbu kari dan briyani.
Sementara kapulaga hijau biasanya dipakai untuk menambah rasa pada kopi, teh, dan kue-kue.
4. Cengkeh
Nah, ini adalah rempah Indonesia paling tenar.
Kepulauan Maluku menjadi sumber utama cengkih.
Saat ini, Zanzibar, India, Madagaskar, Pakistan, dan Sri Lanka pun membudidayakan tanaman ini.
Di pasar internasional, harga cengkeh berkisar Rp 293.172 per kilogram.
Selain bumbu dan parfum, cengkeh juga memiliki kandungan anti oksidan dan bisa menurunkan gula darah.
Cengkeh pun merupakan antiseptik dan analgesik alami.
5. Kayu Manis
Sri Lanka, India, dan Indonesia menjadi tiga negara produsen kayu manis besar di dunia.
Harga kayu manis di pasar internasional sekitar Rp 175.903 per kilogram.
Kayu manis dipakai untuk penyedap dan penambah rasa untuk kue, bahkan kopi dan teh.
Kayu manis pun dipakai untuk parfum, aromaterapi, disinfektan serta pengobatan tradisional.
6. Lada
Lada hitam merupakan satu rempah yang paling banyak dipakai di dunia. Transaksi rempah ini pun cukup besar.
Harga lada di pasar internasional berkisar Rp 87.950 per kilogram.
Negara-negara beriklim tropis menjadi produsen bumbu pedas ini. Vietnam tercatat sebagai produsen dan eksportir lada terbesar dunia.
7. Kunyit
Penggunaan kunyit makin luas di seluruh dunia.
Kunyit sangat umum dipakai di wilayah Asia Selatan dan Tengah untuk bumbu kari.
Kunyit pun menjadi pewarna alami dan antiseptik.
Harga kunyit di pasar internasional sama dengan lada di sekitar Rp 87.950 per kilogram.
Berita ini sudah dimuat di Kontan.co.id dengan judul Inilah rempah paling mahal di dunia