Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi traveler yang berencana keliling Nusantara, tentu Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tidak boleh ketinggalan.
Di kota yang dikenal sebagai Serambi Mekkah ini, kamu ternyata bisa berwisata sejarah, lho.
Ada sejumlah museum dan monumen yang dibangun di Aceh.
Baik mengenang sejarah negara Indonesia maupun tragedi bencana Aceh.
Lalu apa saja sih wisata sejarah di sana?
Berikut deretannya.
1. Museum Tsunami
Untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 silam, dibangunlah sebuah museum di provinsi tersebut.
Museum ini didesain oleh arsitek terkenal yang sekaligus Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
Di dalamnya, ada ruang renungan, ruang berkaca “Memorial Hill” yang dilengkapi monitor untuk mengakses informasi mengenai peristiwa tsunami.
Selanjutnya ada ruang the Light of God dengan dinding yang dipenuhi nama-nama korban tsunami.
Museum Tsunami terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda Nomor 3, Sukaramai, Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh.
2. Museum Rumah Cut Nyak Dhien
Museum Rumah Cut Nyak Dhien terletak di Lampisang, Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Di dalamnya, kamu bisa belajar mengenai sejarah perjuangan pahlawan nasional wanita tersebut.
Meski disebut rumah, ternyata bangunan museum ini hanyalah replika.
Sebab, bangunan aslinya telah dibakar pada zaman penjajahan.
3. Museum Negeri Aceh
Museum ini beralamat di Jalan Sultan Alaiddin Mahmudsyah nomor 10, Peuniti, Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh.
Museum Negeri Aceh dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda dan secara resmi merupakan satu di antara museum tertua di Indonesia.
4. Monumen Pesawat Republik Indonesia
Nama lengkapnya adalah Monumen Perjuangan Pesawat Dakota RI-001 Seulawah di Banda Aceh.
Monumen ini didirikan untuk memperingati pesawat kedua yang dimiliki Indonesia, Dakota RI-001 Seulawah.
Pesawat ini menjadi cikal bakal berdirinya perusahaan penerbangan niaga pertama, Indonesian Airways.
Pesawat Seulawah dibeli dengan menggunakan uang sumbangan rakyat Aceh.
Pesawat ini juga sangat besar jasanya dalam perjuangan awal pembentukan negara Indonesia.
Monumen pesawat ini berada di Lapangan Blang Padang, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.
5. Monumen PLTD Apung
Sebuah kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung terseret gelombang laut saat tsunami Aceh 2014 terjadi.
Kapal seberat 2.600 ton tersebut terhempas hingga lima kilometer dari Pantai Ulee Lheue.
Kini, kapal sepanjang 63 meter itu terdampar di Gampong Punge Blang Cut, Kota Banda Aceh dan dijadikan monumen peringatan tsunami Aceh.
Di sekitar kapal juga telah dibangun taman edukasi yang dilengkapi informasi dan foto mengenai Tsunami Aceh 2004.