Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Biasanya makanan yang disajikan di restoran dimasak dan ditata sedemikian rupa agar dapat terlihat menarik dan menggugah selera.
Kebanyakan juga memiliki warna dan penampilan yang terlihat menggoda.
Namun, berbeda dengan sebuah restoran di Australia.
Dilansir dari laman mashable.com, restoran yang bernama Long Story Short Cafe di Melbourne ini menyajikan menu fish and chips (ikan dan keripik kentang) yang berwarna arang.
Hitam legam.
Dengan harga 19 dolar Australia atau Rp 194 ribu, sajian yang berbahan utama ikan ini juga disertai keripik kentang, labu, dan salad.
Yang bikin unik dari menu ini adalah orang tak bakal bisa mengabaikan penampilan ikannya.
Ya, ikannya malah terlihat seperti kotoran, seperti komentar banyak orang di akun Instagram kafe itu.
Ada beragam komentar lain mengenai menu ini.
Salah satunya diungkapkan oleh @cassandrademel: I'm sure it tastes great but looks very unappealing to eat, I wouldn't eat it based on that it looks like a burnt on a plate.
"Saya yakin rasanya enak tapi terlihat sangat tidak menarik untuk dimakan, saya tidak akan memakannya karena itu terlihat seperti makanan gosong yang disajikan dalam piring."
Namun, sang pemilik kafe, Ly Nguyen, mengatakan kalau ini adalah satu di antara menu best seller-nya.
"Awalnya komentar itu memang menyakitkan, namun ini menjadi satu masakan kami yang paling populer,
"Dan ada banyak orang yang mengantri di pintu untuk memesannya sehingga kami tidak dapat mengeluhkannya lagi," kata Ly melalui email.
Adonan sari apel mengandung arang aktif, yang ternyata memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Misalnya mengurangi gas dan kembung, membantu menurunkan kolesterol dan membantu mengurangi efek hangover dari mabuk.
Sedangkan, fish and chip merupakan menu yang umum ditemukan di Australia.
Nguyen menjelaskan, menu fish and chip dengan arang aktif ini tercipta saat tunangannya menganggap ikan dan keripik biasa terlalu membosankan.
Maka dia menambahkan arang aktif ke dalam campuran adonan ikannya.
Ternyata rasanya tidak terlalu berbeda.
"asih menjadi fish and chip yang sangat lezat dengan kulit yang renyah ringan," katanya.
"Kami suka melakukan hal-hal yang sedikit berbeda dan senang melihat reaksi pelanggan terhadap masakan kami," kata Nguyen.
"Singkatnya, kita terobsesi dengan makanan dan kopi yang berkualitas tinggi, dan selalu berusaha menghargai segala bentuk komentar di media sosial yang kita terima dari pelanggan kita, baik atau buruk."
"Dan kita akan terus melanjutkan perjalanan menciptakan makanan lezat sembari menambahkan faktor WOW di dalamnya."
Bagaimana, traveler ada yang tergoda mencicipi menu fish and chip arang aktif ini?