TRIBUNTRAVEL.COM - Tak hanya berbalut janur kelapa, ketupat kini didapati berbalut plastik.
Meski menggunakan plastik aman untuk makanan, tetapi di balik kepraktisan yang disuguhkan sebenarnya ada yang hilang dari ketupat instan tersebut.
"Rasa ketupat plastik dan ketupat dari janur itu pasti berbeda," kata ahligastronomi dari Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito, Jumat (23/6/2017).
Murdijati menjelaskan penggunaan janur kelapa untuk membuat ketupat sebenarnya memiliki tujuan.
Pertama dari segi tekstur, ketupat yang dianyam dengan rongga tak rapat berpengaruh pada hasil rebusan beras.
Kemudian dari segi rasa, ketupat yang direbus dengan janur kelapa cenderung lebih wangi.
Karena janur memberikan aroma khusus pada makanan yang disimpan di dalamnya, apalagi dimasak.
Terakhir dari segi warna, janur kelapa memberikan warna alami pada ketupat seperti rona kecoklatan yang menggugah selera.
Meski pada akhirnya, menurut Murdijati, memang penggunaan plastik yang aman untuk makanan dapat menjadi alternatif membuat ketupat bagi yang sulit mendapatkan janur.
Ini dialami orang Indonesia yang tinggal atau bepergian ke luar negeri.
Murdijati menambahkan, janur kelapa dipilih karena hampir di setiap rumah orang Jawa di zaman lampau terdapat pohon kelapa di pekarangan rumahnya, sehingga dapat dengan mudah dimanfaatkan.
Sementara di beberapa daerah, kegiatan menganyam ketupat menjelang Idul Fitri masih dilakukan dan memperat tali silaturahmi antar-kerabat.
Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Ketupat Berbungkus Janur dan Plastik, Apa Bedanya?