Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiarasari
TRIBUNTRAVEL.COM - Terkadang bagi penumpang pesawat, permasalahan siapa yang akan duduk di kursi sebelahnya merupakan hal yang sedikit mengkhawatirkan.
Tidak ada yang bisa tahu pasti siapa yang akan duduk di sebelah, seperti apa orangnya, bagaimana kebiasaan atau perilakunya.
Malah kadang ada yang 'tertimpa sial' karena mendapat teman duduk yang menyebalkan.
Namun sebuah maskapai penerbangan memiliki solusi bagi penumpang yang mengkhawatirkan hal ini.
Dilansir dari laman huffingtonpost.com, penerbangan kelas ekonomi Etihad Airways membolehkan penumpang untuk memilih kursi 'bebas tetangga' alias tidak ada orang yang duduk di sebelahnya.
Program tersbeut telah diumumkan pekan ini.
Untuk mendapatkan kursi 'bebas tetangga' penumpang dikenai biaya ekstra, sehingga tak ada orang yang akan menduduki kursi sebelah.
Sehingga ia akan memperoleh ruang yang lebih lapang untuk siku atau tangannya bersandar.
Atau lebih dari itu, sebaris kursi yang longgar sehingga penumpang malah bisa tidur berbaring dengan bebas.
Tentunya ini akan membuat penumpang lebih nyaman, bukan?
Untuk mendapatkannya, sebelum terbang, penumpang dapat melakukan meminta secara online satu, dua atau tiga kursi di sebelahnya.
Tergantung pada jenis pesawat dan seberapa penuh jumlah total penumpangnya.
Meskipun begitu, pihak maskapai tidak selalu menjamin untuk menyediakan ruang ekstra, menurut Etihad.
Namun, penumpang yang memesan kursi 'bebas tetangga' itu akan mendapat konfirmasi dalam waktu 32 jam sebelum penerbangan.
Jika tawaran diterima, maka penumpang langsung membayar untuk mendapatkan tempat duduk ekstra atau kosong dan langsung menikmati kelonggarannya.
Jika tidak, maka ia belum beruntung.
Juru bicara Etihad tidak akan mengonfirmasi berapa banyak kursi 'kursi bebas tetangga' yang disediakan.
Ada jumlah penawaran minimum dan maksimum untuk setiap penerbangan, sesuai dengan situs web maskapai, namun tidak menspesifikasikan harganya dengan pasti.
Penawaran kursi 'bebas tetangga' yang dilakukan maskapai berbasis Abu Dhabi ini bertujuan untuk menghasilkan lebih banyak arus pendapatan di pasar Timur Tengah yang sulit, begitu menurut catatan Bloomberg.
Etihad terbang ke AS melalui Chicago, Los Angeles, New York City, San Francisco, Dallas dan Washington, D.C.
Memang, akhir-akhir ini ada berbagai cara kreatif yang dilakukan perusahaan maskapai penerbangan untuk 'bermain' dengan keuntungan.
Seperti mengecilkan ukuran kursi agar dapat memuat lebih banyak penumpang.
Atau memperkenalkan tiket 'no frills' dengan biaya muka yang lebih murah, tapi malah menetapkan adanya biaya ekstra untuk kebutuhan lain seperti tas yang diperiksa.
Namun, tak dipungkiri program kursi 'bebas tetangga' ini memang terlihat nyaman dan membuat traveler tergoda ingin mencobanya.